April 09, 2008

ibu

Namanya Surtini, tapi Beliau sering menambahkan kata sri atau kesumah pada namanya sendiri. Gaya, kan?. Beliau Ibuku, tapi kami ke lima anaknya memanggilnya dengan nama yang berbeda. Mbak saya, memanggilnya Bunda, dengan panggilan keren, bun. Adik saya nomor nomor tiga, memanggilnya nyokap. Adik saya nomor 4, yang lagi seneng2nya belajar bahasa inggris, memanggilnya dengan sebutan mom,dan adik saya yang paling bontot, memenggilnya mama, sama dengan kebanyakan oprang sunda memanggil ibunya. sedang saya memanggilnya ibu.
ibu saya, hafal dengan cara anak2nya memanggilnya, Jadi kalo sedang bicara degan mbak saya, ibu menyebut dirinya sendiri bun, -ibu jarang menggunakan kataganti orang pertama kalo bicara dengan kami- begitu juga dengan anak2nya yang lain. Bayangkan jika ibu saya bicara langsung dengan kelima anaknya. Pasti pusing sendiri.
Ceritanya pas nunggu kereta dengan saya, ibu cerita tentang petualangan nya menghajar tukang sapu yang kereta yang hendak mencuri sandalnya. Waktu itu, ibu sedang dalam perjalanan ke Kutoarjo naik kereta malam dari Tasik, -ibu tinggal di tasik-. Beliau tidur2an pas kerasa ada suara kresek2 di kakinya, Jadi Ibu bangun dan sangat terkejut mendapati sepasang sandal yang tadi dipakenya sudah raib. Ibupun berlari-lari mengejar si pencusi sandal, yang tak lain adalah tukang sapu kereta. Begitu dapet, Ibu langsung nggajul si pencuri dan merebut paksa sandalnya. Akhirnya si pencuri menyerah, dan Ibu mendapakan kembali sandalnya. Nah, ibu kan tidak jadi nyeker ke rumah.
Begitulah ibu saya, yang selalu geram dan marah bila mendengar berita pemerkosaan dan penganiayaan dalam keluarga. Ibu saya yang jualan kelapa dengan suaminya. Ibu saya yang tetep gaya meski sudah ada beberapa uban di kepalanya. ibu saya yang setiap sms selalu bertanya, apakah saya sudah potong rambut belum. Ibu saya yang tidak melarang saya memakan apapun yang saya suka, kecuali, jangan banyak-banyak makan saos, sambel banyak-banyak, mie instan banyak-banyak, gorengan banyak-banyak. dan jangan minum es banyak-banyak. Satu-satunya ibu saya yang paling oks sedunia. Jadi berhayal, kapan bisa mbeliin ibu saya sandal serep, jadi nanti kalo ada yang nyolong sandal ibu saya, ibu masih punya sandal lain. dan ibu tidak perlu berlagak jadi pendekar kaipang lagi untuk memperebutkan sandalnya. Atau membelikan ibu karcis kereta bagus, supaya ibu saya tidak perlu lagi kecurian sandal.....
Jadi kalo Agnes monica, bertanya-tanya dimana letak surga itu, jawab saya, surga ya di telapak kaki ibu....



(Bu, kapan budal jogja, kok aku g tau ditiliki.....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......