April 13, 2008

bosaaaaaaaaaaaaaan

hey kamu yang baru saja datang ke rumah saya,
maafkan saya yang meminta terlalu banyak. Saya tau kamu enggak bisa memenuhi permintaan saya. Jadi sebenarnya, untuk apa kamu datang?. Agar saya semakin tau bahwa kita memang sungguh berbeda, tidak cocok, dan tidak ada harapan lagi untuk saya?. Sudahlah, pikiran saya sudah terlalu penuh untuk memikirkan hal yang enggak penting ini. Saya sudah cukup penat dengan segala hal yang terjadi beberapa hari ini. Seharusnya kedatanganmu bisa membuat saya feel better. Tapi lihat, kita hanya menambah dosa saja. Dan lihat, saya juga tidak lebih baik dari sebelum kamu datang.
Jadi kalo kamu menantang saya, apakah saya bisa hidup tanpa kamu, tentu saja saya bisa. Dunia ini kan tidak bergantung padamu saja. Jadi, kamu sekarang paham kan, kalo keren itu bukan cirikhas saya?. Kalo saya bisa memakai baju apa saja keluar rumah, sedang kamu tidak. Saya tidak bisa terus2an sok rapi dihadapanmu. Saya tidak bisa pura2 tidak haus dihadapanmu, hanya supaya kamu tidak menanggung malu berjalan dengan cewek yang menyeruput es teh setiap waktu. Saya ya begini, saya hanya cewek yang tidak tau malu, yang terlalu cuek dengan keadaan saya. Saya tidak bisa sepaham dengan kamu. Bukankah sudah habis waktu kita untuk berdebat mengenai hal ini?
Jadi kalo saya masih tetap bersamamu. Itu pasti hanya karena tidak ada orang lain lagi yang mau menemani saya. Dan kalo kamu masih mau menemani saya, pasti karena kamu hanya ingin menuntaskan keinginanmu, ya kan?. eniwei, trimakasih banyak sudah mau datang. Waktumu kan sempit sekali sekarang, kan?. Paling enggak, ada seseorang yang seperti orang lain punya, yang bisa diceritakan pada orang lain. Supaya saya enggak dicap orang aneh, karena menjadi tidak sama dengan orang-orang normal. Dan kamu harus tau, bahwa saya tidak akan pernah mencoba menjadi seperti kamu lagi. Tidak akan pernah mencoba menjadi seperti yang kamu inginkan. Saya sudah cukup capek dan bosan. Bosan menunggu, bosan berharap, bosan berpura-pura.
Kalo saya sering memintamu tinggal, saya itu sedang meraba-raba, sedang mencari tau, kenapa semakin lama, bukannya kita menjadi baik, tapi kok saya malah jadi bosan. Saya malah sering bertanya-tanya kenapa kita masih bertemu padahal, jelas kita tidak tidak klik lagi. Kita hanya merajut dosa-dosa, honey. Dan rasanya dosa kita sudah setinggi gunung. Hingga kadang saya tidak punya nyali untuk berhadapan denganNya. Padahal, dulu saya begitu percaya. Bukan, bukan karena kamu, semua memang saya yang salah. Bukankah saya yang selalu memulai?.
Jadi, beib, saya sedang mencoba membiarkan rasa ini terbang dan menguap. Saya bisa kok melupakan nomor telpon yang dulu saya hafal luar kepala. Jadi, saya pasti juga bisa menghilangkan semua hal sudah pernah terjadi.
Kalo kamu tidak ingin datang, jangan datang. Lebih baik kamu mulai menemui wajah-wajah lain. Kamu tau, wajah lain itu mungkin lebih suci dan lebih bisa memakai baju pantas bila pergi bersamamu. Mungkin wajah baru itu bisa berjalan selambat kamu. bukan seperti saya yang selalu berjalan didepanmu, karena kamu terlalu lamban. Mungkin wajah lain itu, tidak akan membuatmu malu dengan memintakan diskon pada pembelian bajumu seperti saya. Mungkin wajah baru itu tidak akan cepat haus seperti saya, hingga dia tidak pernah membawa bungkusan es teh kemana-mana. Atau botol minum, atau cemilan didalam tas. Mungkin wajah lain itu hanya suka tehmanis hangat yang diseduh di cangkir porselen putih, bukan seperti saya yang minum kopi 3 kali sehari di dalam mug plastik biru jelek yang besar. mungkin wajah baru itu akan memakai blus, rok dan sepatu bagus kemana-mana, bukan seperti saya yang hanya berkaus dan bersandal jepit kemana2. Mungkin wajah lain itu tidak akan muntah naik kereta mahal seperti saya. mungkin wajah itu akan lebih sabar menunggumu meyeberang, menikmati naik motor cowok sambil berpegangan erat ke pinggangmu, bukan seperti saya yang turun di jalan karena kamu terlalu lama menyebarang, atau terus2an mengeluh karena tempat duduk penumpang di motormu terlalu sempit. Dan jelas, wajah itu tidak akan membuatmu bosan. Kamu pasti akan tampak seperti pahlawan dihadapannya. Karena kan tidak semua cewek memegang palu, dan membetulkan rak bukunya sendiri.
Sudahlah, saya sudah capek mengeluh. Kamu masih boleh datang, kok. Saya tidak akan pernah mengusirmu, kapan saja kamu mau, saya ada. Tapi saya tidak akan pernah sambil melihat wajahmu. Saya akan memalingkan muka. Supaya kamu bisa membayangkan wajah lain kalo sedang bersama saya.
Terimakasih sudah mau datang. Oh, iya, kamu lupa tidak bilang terimakasih pada saya. Jangan lakukan itu pada orang lain, ya. Dan kalo kamu masih punya nyali untuk menemui Tuhan, sampaikan salam saya, ya. Tolong bilang, saya masih tidak punya muka untuk bertemu denganNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......