Mei 15, 2009

thanks for believe me

(bener ndak, ya nulisnya, kalo ndak, malu ni, sama gurunya pedapa,hihi)

Saya menyesal sekali waktu saya memutuskan untuk meninggalkan kota tempat saya tinggal dulu, meninggalkan pekerjaan saya yang -ehm- kadang saya rindukan. Meninggalkan orang-orang baik yang sudah saya kenal bertahun-tahun. Orang-orang yang memberi inspirasi, orang-orang yang tidak akan membiarkan saya kelaparan, yang risih melihat saya bersepatu jebol. Tapi, saya pasti akan lebih menyesal kalo tidak pergi dan tidak mencoba hal-hal baru. Dan saya sangat menyesal sekali ketika mengetahui orang-orang di tempat lama jadi berpikiran lain tentang saya. Tapi, saya pasti akan lebih sangat menyesal bila tetap disana dan mengeluh sepanjang hari. Seakan-akan saya mahluk paling malang didunia.

Lalu ketika seorang teman baik mempercayai saya, saya kok malah jadi seperti diketok pake palu. Tidak, mbak. Tidak perlu mempercayai saya, tidak perlu menuruti hatimu. Dengarkan orang lain, dan percaya saja pada mereka. Saya toh tak punya penjelasan apapun, dan tidak pandai mendebat. Sayapun tak pandai membela diri. Jadi, saya diam, dan saya pergi.

kalau kau ragu, dengarkan saja orang lain. kau tidak perlu menangis setiap semua orang berbicara tentang saya. Saya bukan apa-apa. Dan tidak pantas mengeluarkan airmata untuk saya. Jangan cemaskan saya, tak perlu kau repot-repot hendak ke nenek rumah saya. Saya tidak disana. Tidak dimana-mana. Dan tidak perlu airmata untuk saya. hey, saya tidak seberharga itu. saya bukan siapa-siapa, ingat?

Toh ketika saya pergi, saya sudah memikirkan hal itu, saat orang pergi yang mudah diingat biasanya keburukannya saja, bukan?. ingat orang-orang yang pergi sebelum saya? apa yang akan kita bicarakan tentang mereka? sedikit kebaikan dan lebih banyak keburukan mereka, kan?. Karena manusiawi sekali jika orang lebih menyukai mencari keburukan orang lain daripada kebaikannya. karena hal itu jauh lebih mudah.

Jadi, jangan percayai saya. percayai saja orang lain.

Saya baik-baik disini. 24 jam dikurangi 8 jam milik saya sepenuhnya. Tidur saya nyenyak, makan saya teratur, dan jalan-jalan sekarang jadi lebih bisa dilakukan. Ah iya, telpon saya masih 2, hanya yang satu tidak bisa dipake. Tapi, jelas tidak sesetres dulu lagi ketika ada panggilan masuk. tidak lagi berbunyi sesering dulu. Dan tidak ada lagi acara menutupi telpon dengan bantal, guling, kasur supaya tidak terdengar. Supaya saya tidak merasa bersalah ketika tidak menjawabya. =). kalo saya tidak menelphonmu, saya hanya takut menangis saja. kau tau, kan, betapa cengengnya saya, lha wong, mengingatmu saja saya sudah membuat mata saya pedih, je. apalagi bila berbicara denganmu. saya bisa menangis darah nanti.

bagaimanapun, kau membuat saya tersanjung. oh, iya, saya punya utang membuatkan tabel perkalian untukmu, ya?. maaf tidak bisa memenuhi. Saya menyesal sekali. Padahal disini saya membuatkan banyak tabel perkalian sampai seratus untuk banyak anak. maaf, ya. Dan terimakasih, telah percaya pada saya. Meski seharusnya tidak perlu.

1 komentar:

monggo......