Maret 17, 2008

suatu sore di pogung

mbah las: (sambil berlari kebelakang) mbak ika, tu ada yang mau nagih, pake mobil box
saya : (kaget, meletakkan semua cucian ke keranjang) Waduh, tagihan apa lagi, ya, perasaan semua tagihan sudah saya bayar
mbah las: (sisran dan enggak peduli lagi)
saya : (tergopoh2 lari ke depan) oalah, mas yoga, tho, mosok dikira tukang tagih, masak setiap orang yang naik pickup harus dibilang tukang tagih (sambil tersenyum sok manis pada si mas2)
mas2 : (tersenyum sambil kelihatan bingung)
saya : (sambil tetap tersenyum genit) Wah, mas yoga, kok lama g pernah kesini, kemana aja? mbak yang waktu itu kemana, kok enggak diajak? (sambil kedip2 sok akrab)
mas2 : .......
saya : (setelah menuliskan nota) ini, ya, mas yoga, notanya, jadinya besok lusa, makasih.....(sambil tersenyum lagi sok manis)
mas2 : (membaca notanya dengan teliti) mbak, saya bukan yoga, saya Iqbal...

tueng-tueng-tueng

saya : oalah, kok yo, masnya enggak bilang, sih, kalo bukan mas yoga, lha tak kira mas yogae....
mas2 : lha mbaknya sok kenal gitu, lha saya mau bilang apa lagi?
saya : (dengan muka memelas.....) lha wong saya enggak tau....
mbah las: (duduk di belakang lemari sambil ketawa megangin perutnya) makanya jangan sok kenal....

1 komentar:

monggo......