Februari 11, 2011

review-reviewan: Amélie Poulain


Judul: AMELIE

Sutradara: Jean-Pierre Jeunet

Skenario: Jean-Pierre Jeunet

Pemain: Audrey Tautou, Dominique Pinon, Madeleine Wallace

Produksi/Distributor: Miramax Film



pernah berfikir bahwa kau bisa melakukan hal-hal kecil yang akan membuat orang lain bahagia? semacam guardian angel gitu?

Amélie Poulain pernah.



hehe. iyaaa. itu film yang minggu lalu saya tonton. saya sampe mengulangnya 3 kali supaya mudeng. maklum, saya agak ddk (daya dong kurang). film lama. keluaran tahun 2001. sialnya saya baru nonton sekarang. saat menontonnya, saya sampe berfikir begini, ya ampuuunnn, kemana saja saya selama ini.

oke, jadi, suka atau tidak, mencibir saya begitu ndeso atau tidak karena baru nonton film ini setelah 10 tahun dirilis, saya tetap akan menceritakan film ini. hehe.

Amélie Poulain sejak kecil tidak pernah bersekolah. ayahnya, seorang mantan dokter militer, seorang yang keras hati dan tertutup, menganggapnya memiliki kelainan jantung, sehingga ia tidak boleh bepergian. jadi ibunya yang mengajarkan membaca dan menulis untuk Amelie di rumah.sayang sekali ibu amelia meninggal dunia karena tertimpa orang bunuh diri yang melompat dari sebuah katedral. sejak itu ayah amelie menjadi semakin tertutup, dan sering nyuekin amelie. ayah amelie malah membuat semacam kuil untuk menyimpan abu istrinya, dan menaruh boneka disana. amelie kecil menjadi semakin kesepian.

Setelah dewasa, Amelie bekerja sebagai waitress di sebuah kedai minuman di montmarte. Amelie tidak tumbuh seperti perempuan-perempuan lainnya. ia mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang menurut orang lain aneh, tapi menyenangkan baginya. ia suka memantulkan batu di kanali st. martin, pergi ke bioskop di malam jumat, dan menatap wajah orang-orang dalam kegelapan, memasukkan tangannya pada sekarung biji-bijian, memecahkan butter dengan sendok kecil, sampe mengira-ira berapa orang yang sedang orgasme di montmarte. :D

kehidupan Amelie berubah sejak hari kematian putri diana. di malam kematian putri Diana itu, Amelie menemukan kotak berisi foto-foto lama, mainan, dan benda remeh temeh lainnya milik seorang anak laki-laki di dinding kamar mandi apartemennya. Amelie mencari si pemilik kotak itu, seorang kakek tua yang menempati apartemennya di tahun 1950. ternyata, kotak mainan itu membuat si kakek mengingat kenangan masa kecilnya, dan menemukan kebahagiaannya.

sejak itu, amelie bertekad untuk melakukan hal-hal yang bisa membahagiakan orang-orang di sekelilingnya. ia menjodohkan teman kerjanya yang selalu merasa sakit dengan langganannya, membuat surat palsu dari tahun 1960-an untuk induk semang yang dihianati suaminya. berdiskusi dengan kakek tua tetangga apartemennya yang sakit-sakitan. menggandeng seorang tuna netra, dan menceritakan warna, bentuk, dan hal-hal lain yang tidak bisa dilihat oleh orang buta. tidak seluruhnya kebahagiaan tapi. Amelie juga melakukan semacam balas dendam kepada penjual sayur yang sering menjelek-jelekkan pegawainya dengan hal-hal iseng yang ia lakukan di apartemennya. Amelie melakukannya dengan cara yang unik dan tak terpikirkan oleh orang lain. seperti saat ia mendorong ayahnya untuk berpergian dengan cara mencuri boneka milik ayahnya dan meminta tetangganya yang seorang pramugari untuk membawanya keliling dunia, memfotonya, kemudian mengirimkannya ke rumah. ia membuat ayahnya berpergian dengan perwakilan bonekanya.

meski Amelie bisa mengintervensi kehidupan orang-orang disekelilingnya, amelie malah tidak bisa mengatur hidupnya saat ia jatuh cinta pada Nino Quincampoix, seorang pemuda yang bekerja di toko video porno, dan bekerja part time di taman ria bagian rumah hantu. nino mempunyai kebiasaan yang sama anehnya dengan amelie, yaitu mengumpulkan foto-foto tidak terpakai yang di buang di tempat sampah, dan menyusunnya dalam sebuah album. Amelie ketemu dengan nino di depan foto boks, ia tidak sengaja menemukan album berisi foto-foto yang sudah dibuang oleh pemiliknya. Amelie kemudian membuat skenario untuk mengenalkan dirinya secara misterius kepada nino.

mulai dengan memuat foto dirinya dan menempelkan di album foto itu, membuat Nino datang ke tempat kerjanya, sampai mengirimkan pesan singkat untuk Nino di saku jasnya. Amelie sempat hampir putus asa karena semua usahanya tidak berjalan mulus. sampai kemudian, Nino berbicara dengan teman kerja Amelie, datang ke apartemen dan bertemu Amelie.

dari situlah Amelie menemukan kebahagiaanya. sama dengan kebahagiaan yang dirasakan orang-orang di sekelilingnya.

film ini manis sekali. pengambilan gambarnya unik. film ini juga menggunakan narator, pendongeng. yang menceritakan kehidupan Amelie dari awal sampe akhir. kebetulan saya suka film yang menggunakan narator. rasanya kek di dongengi. :D

pelajaran yang bisa diambil dari film ini adalah; selalu ada kebahagiaan dalam kehidupan. setragis apapun hidup itu. bahkan Amelie yang kesepian dan sering sendirianpun malah bisa membuat orang-orang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......