Oktober 04, 2010

menunda

menunda memang penyakit akut saya. padahal saya selalu kena batunya karena kebiasaan buruk saya ini. masih ditahun yang sama, saat saya masih di kalimantan, saya menunda pekerjaan saya, sampe akhirnya kepulangan saya ke tanah jawa tertunda beberapa hari karena saya harus menyelesaikannya sebelum saya pulang. saat itu saya sudah berjanji tidak akan menunda pekerjaan saya lagi.

saya menunda diet saya, sampai saya menjadi sebesar ini. besok saja, kata saya. mulai minggu depan aja, deh. kan tanggung minggu ini. nanti saja, selesai makan malam saya akan diet. dan akhirnya, tak sekalipun saya berdiet karena saya selalu menundanya.

saya menunda membeli bensin saat melewati spbu, sampe akhirnya saya benar-benar kehabisan bensin di jalanan. saya menunda membersihkan buku-buku saya, sampe akhirnya beberapa dari buku saya, lembab dan berayap. saya menunda mencuci baju, sampe akhirnya saya benar-benar kehabisan baju dan terpaksa memakai baju yang sama dalam 3 hari. saya menunda membersihkan tempat ikan, sampe semua ikan saya mati. saya menunda skripsi saya, sampe menghabiskan spp satu semester untuk kesia-siaan saja. saya menunda mandi sampe tubuh saya gatal-gatal.

cuma 3 hal yang tidak saya tunda, makan, tudur, dan buka puasa. hehe.

hebatnya, saya selalu punya dalih untuk itu semua. kalo saya tidak berhenti di spbu untuk membeli bensin, saya akan bilang, duhhh, susah sekali nyebrangnya, rame banget. kalo saya menunda mencuci baju, saya bilang, kan masih ada baju yang ini. pas saya menunda skripsi saya, saya bilang, tempat kerjaku buka cabang baru, je. jadi saya sibuk sekali. ya cuma itu kehebatan saya, berdalih untuk kebiasaan saya. mencari pemakluman, agar saya tidak terlalu merasa bersalah dengan kebiasaan buruk saya yang akut ini. padahal alasan yang sebenarnya adalah: M A L A S.

oh iya, menunda itu, selain membuat kita benar-benar kena batunya, juga benar-benar membebani kepala kita. seharusnya kepala kita sudah terbebas dari suatu beban, tapi ternyata beban itu belum juga benar-benar tuntas. menambah beban pikiran, membuat kita jadi marah-marah tanpa sebab. kadang-kadang, bahkan membuat tidur kita tidak nyenyak.

saya pikir, penyakit menunda ini seperti bibit kanker. kalo didiamkan saja, tanpa diobati, ia bisa menggerogoti seluruh jaringan tubuh kita. ia akan merusak jaringan syaraf, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan lama-lama akan membunuh kita. :D

nanti. besok. lusa. minggu depan. sepertinya kata-kata itu harus dihilangkan dari perbendaharaan kosa kata saya. karena cuma ada satu kata: sekarang!!

tunggu saja sampai berapa lama saya keranjingan motivasi, sebelum saya mulai malas dan menunda-nunda lagi. mungkin nanti kalo malaikat maut datang, saya akan bilang padanya, 'pak, tunggu sebentar, saya belum selesai...'



You may delay, but time will not..

Benjamin Franklin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......