November 10, 2010

pulang

sandy tupai memandang crusty krab yang penuh daging panggang dan bacon dg sedih. airmata memenuhi seluruh helm kedap airnya. ia berkata pada spongebob, "rumah itu tidak sekedar daging panggang & bacon, spongebob. rumah adalah tempat dimana kau dikelilingi orang2 yang menyayangimu"

spongbob squarepants-episode a slice of texas





Sepulang dari stadion maguwoharjo jum'at pagi itu, tiba2 saya berfikir tentang pulang. pulang adalah hal yg paling dinanti setiap orang diakhir aktivitasnya. dari bekerja, sekolah, jalan-jalan, bertamasya, belanja. setiap orang pasti ingin pulang. tapi, bagaimana jika kau tak bisa pulang? bagaimana jika pulang menjadi kegiatan yg paling berbahaya dalam hidupmu?



melihat pengungsi-pengungsi lansia, tua muda, balita yang berjajar-jajar di stadion pagi itu, tiba-tiba saya menjadi mual memikirkan bilamanakah mereka pulang nanti. tua. lemah. lelah. tertatih-tatih. terluka hati dan badan. sekujur tubuh tertutup abu. mata merah. kehilangan segalanya. dan tak bisa pulang ke rumah. bukankah tak ada tempat seindah rumah? sedih rasanya melihat ini smua tapi saya tak bisa berbuat banyak.



betapa gunung yang terlihat cantik seperti lukisan dilangit setiap kali saya berangkat kerja itu tiba-tiba menjadi monster yang menakutkan. menghantam semuanya, sehingga orang-orang tak bisa pulang. mengeluarkan muatannya sampai penduduk yang menganggapnya sahabat selama ini harus menjauh. membiarkan ia marah sendirian.



rasanya tak ada artinya tangan yang kepanasan dan ngapal karena membungkus beratus-ratus bungkus nasi. didiamkan beberapa jam juga sudah sembuh. rasanya tak ada artinya abu tipis yang menyelimuti jalanan dpn tempat kerja. toh disiram air juga sudah hilang. rasanya tak ada artinya abu vulkanik yang berterbangan dijalanan itu, pake masker juga sudah tidak terasa. rasanya tak ada artinya bekerja marathon sepanjang hari itu. toh, setelahnya saya bisa istirahat di kos-kosan. setidaknya saya punya tempat untuk pulang. rasanya sungguh memalukan kalo mengeluh untuk hal-hal seremeh ini.



dan disinilah saya. pulang. berbaring di kos-kosan saya yang sederhana dan nyaman. bersukur untuk segalanya yang sudah saya miliki dan saya lakukan. membayangkan betapa saudara-saudara saya tak mungkin bisa senyaman ini. kadang-kadang saya merasa kenyamanan saya dirumah sungguh tidak adil dan tidak pada tempatnya. tapi mungkin Tuhan sengaja membuat sebagian berlebih agar bisa membantu yang kurang. bukankah selalu ada hikmah dari setiap kejadian?



banyak sekali tempat untuk menyalurkan bantuan. mari berbagi. yang sedikit bagi kita, mungkin sangat berarti bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......