Juli 24, 2009

mimpiku sederhana

prolog: saya ndak suka menulis pake kata aku sebagai kata ganti orang pertama tunggal. karena kesannya kasar dan ndak sopan. Tapi kali ini saya pake kata aku. Supaya terlihat egois. hehe.

Mimpiku seberhana, hanya ingin hidup berdua saja denganmu. Dirumah kecil kita yang dari bambu. Didesa kita, di samping surau, dikelilingi hamparan sawah-sawah. Tak perlu kau belikan aku ac, angin sawah yang sejuk sudah cukup menghilangkan panasku. Tak perlu kau belikan aku bathtube, diujung sana, ada sungai dimana aku bisa berendam sepuasnya. Tak perlu kau belikan aku mobil, berjalan kakipun aku tak akan mengeluh, asal nanti malam, ketika aku terbangun karena lupa menyalakan obat nyamuk, aku masih melihatmu tertidur disampingku, diatas dipan bambu yang berkeriat-keriut tiap kali kau berguling.

Mimpiku sederhana saja. Kau bekerja di sawah, dan aku akan memasak dirumah. Tak perlu kau repot-repot belikan aku kompor gas, atau ricecooker, atau microwave, cukup kau buatkan aku tungku dari tumpukan batu bata. Carikan aku kayu bakar. Nanti aku akan kumasakkan kau nasi liwet, tumis kangkung, tempe bacem dan ikan asin. nanti siang, sehabis dhuhur, aku antar ke dangau di tengah sawah tempat kau biasa beristirahat setelah selesai mencangkul. jangan lupa tiupkan aku lagu-lagu riang dari serulingmu. dan ambilkan aku bunga padi yang sering kau selipkan di dalam ikatan rambutku.

Mimpiku sederhana. Tak perlu kau ajak aku ke salon mahal, Toko perhiasan, dan restorant mahal. Aku bisa membuat samphoku sendiri dari daun mangkoan yang tumbuh di pinggir rumah. Aku bisa membuat perhiasanku sendiri dari bijih jola-joli dan kulit kerang. Dan kalau kau kadang bosan masakanku, kita bisa pergi ke warung mbok Sum, di ujung kampung. Tentu saja dengan sepeda jengki phoenix-mu, berpura-pura jadi sepasang remaja yang kasmaran, dan kita ngiras nasi pecelnya yang paling enak di dunia.

Mimpiku sederhana. Sedikit uang tabungan untuk sekolah anak-anak kita kelak, baju-baju sederhana yang bisa kujahit sendiri, dan senyum hangatmu setiap pagi. Tentu saja dengan banyak cinta. yang kau tampiaskan dalam keseharian kita. lewat burung-burung, padi yang menguning, alas tanah tumah kita, caping besarmu yang tergantung disaka rumah, ani-ani kecil yang terselip di dinding bambu rumah kita, air kendi yang menyegarkan, sentuhan lembut tanganmu setiap malam, dan desauan angin desa yang membelai pipi. Sederhana saja. Seadanya saja. Itu saja sudah cukup.

Jadi maafkan aku, bila tak bisa membagi mimpi ini kepada gadis manis bertutup kepala di ujung sana. Dia terlalu cantik untuk mimpi yang sederhana ini. Lihat, sepatunya pasti kotor bila menapak di tanah becek depan rumah kita, bedaknya akan hilang karena kepanasan dan keringatan, baju halusnya yang mahal pasti robek jika tersangkut ilalang, tanganya yang halus itu pasti nyeri bila mengambil air disumur. Dia terlalu mewah untuk mimpi yang sederhana ini. Jadi,pergilah kalian berdua, dan silakan ciptakan mimpi kalian sendiri. Tak perlu khawatirkan aku. Tentu saja mimpi sederhana ini bisa kunikmati sendirian. bersama secangkir teh hangat, sebuah novel tebal, dan sepiring pisang goreng, sambil menikmati gurat-gurat sore, dari jendela rumah bambu kita........


arghhhhhhhhhhhhh, kok jadi melankolor gini.....

6 komentar:

  1. Ika pa kabar ?
    dah lama kita nggak ketemu...

    masih di yogya kan

    BalasHapus
  2. he he meika,...ketemu lagi disini....
    kenapa mimpinya kok sederhana bgt,.....
    mimpi dong yg aneh2.....

    BalasHapus
  3. he he meika,...ketemu lagi disini....
    kenapa mimpinya kok sederhana bgt,.....
    mimpi dong yg aneh2.....

    BalasHapus
  4. aku blogger baru, porjo juga, salam kenal yaaaaaaaaaaaaaaaaa, kunjung balik yah

    BalasHapus
  5. Semoga mimpi itu segera dikabulkan dan menjadikanmu senantiasa menjadi hamba yang selalu bersyukur..

    Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari afrika barat! :D

    BalasHapus
  6. @pilar: hai pilar, aku baik-baik saja. kamu sendiri gimana kabarnya?, nomormu udah g aktif,ya?
    @esmambo: nice to meet u again. sering sih, mimpi aneh2, saking anehnya, sampe g bisa ditulis. hihi.
    @mas doyok: salam kenal juga.iyah, saya udah kunjungi, kok. eh, pwrnya mana e?
    @mas luigi: amin. haduh, jauhnya dari afrika barat. tetep anget pulak. kapan nih, saya dikirimin kartu pos dari sana *ngarep mode:on*. hehe

    BalasHapus

monggo......