Maret 29, 2011

tanda seru di belakang tanda tangan

sudah lama sekali saya tidak ganti tanda tangan. kalo gak salah sejak smp. tanda tangan saya ya cuma gitu2 aja. tulisan ika disambung, diakhiri tanda seru. iya. tanda seru.
tanda seru, selain menandakan sbg kalimat perintah, saya anggap sbg penyemangat diri. untuk memberi tahu orang2, bahwa ika yg tanda tangan itu adalah ika yg selalu bersemangat. pribadi yg selalu berjuang. begitulah citra diri yang ingin saya citrakan.
tapi beberapa minggu ini sepertinya saya melupakan filosofi tanda tangan saya sendiri. saat saya terjebak masalah, dan alih2 mengakui semua itu adalah kesalahan saya, saya malah lebih sering mencari kambing hitam.
'karena si x tidak mengikuti arahan saya, makanya semua jadi begini'
'si y kurang teliti, si, jadi saya repot harus mengkoreksi lagi'
smua orang salah. cuma saya yg paling benar. saya merasa dikelilingi orang2 yg tidak mampu mengikuti ritme saya. Saya menjadi frustasi dan merasa yg saya lakukan menjadi tidak berguna. saya merasa semuanya
berubah menjadi bencana. saya jadi malas melakukan apapun.
padahal, mungkin saja arahan saya yg kurang jelas. mungkin saya kurang telaten mengajari si y hingga ia masih saja kurang teliti. bisa saja sebenarnya saya yg kurang kooperatif.
kemarin saat saya merasa putus asa, dan saya merasa perlu membuat proposal, setelah saya menandatanginya, saya melihat tanda seru di belakang tanda tangan saya yg berupa tulisan ika disambung itu. saya ingat kembali citra diri yg saya inginkan dari tanda seru itu. saya menyukai hal2 yg seru. dan putus asa itu gak seru sama sekali. putus asa bukan sifat orang yang pake tanda seru dibelakang tanda tangannya.
saya kemudian mempertimbangkan untuk menyimpan dulu proposal saya dilaci, dan mulai hari ini saya akan kembali melakukan hal2 yg terbaik. tidak mengeluh, dan tidak menyalahkan siapa-siapa. saya memang bukan siapa-siapa. saya mungkin tidak akan pernah mampu membuat manuver2 menakjubkan. tapi saya akan melakukan segalanya dg cara paling baik yang saya mampu. kalo saya tukang sapu jalanan, saya akan menjadi tukang sapu yang tak akan menyisakan sampah dijalanan. kalo saya seorang pelayan, saya akan melayani orang lain dg standart pelayanan prima dan excellent service. menjadi apapun saya, diranah apapuon saya, saya akan melakukan yg terbaik yang saya bisa.
ganbatte kudasai!!
ayo berjuang!!
ayo semangat!!

p.s: coba bandingkan kalo kalimat diatas gak pake tanda seru. gak greget, kan?


salam manis,
ika!!
:D

tanda seru di belakang tanda tangan

sudah lama sekali saya tidak ganti tanda tangan. kalo gak salah sejak smp. tanda tangan saya ya cuma gitu2 aja. tulisan ika disambung, diakhiri tanda seru. iya. tanda seru.
tanda seru, selain menandakan sbg kalimat perintah, saya anggap sbg penyemangat diri. untuk memberi tahu orang2, bahwa ika yg tanda tangan itu adalah ika yg selalu bersemangat. pribadi yg selalu berjuang. begitulah citra diri yang ingin saya citrakan.
tapi beberapa minggu ini sepertinya saya melupakan filosofi tanda tangan saya sendiri. saat saya terjebak masalah, dan alih2 mengakui semua itu adalah kesalahan saya, saya malah lebih sering mencari kambing hitam.
'karena si x tidak mengikuti arahan saya, makanya semua jadi begini'
'si y kurang teliti, si, jadi saya repot harus mengkoreksi lagi'
smua orang salah. cuma saya yg paling benar. saya merasa dikelilingi orang2 yg tidak mampu mengikuti ritme saya. Saya menjadi frustasi dan merasa yg saya lakukan menjadi tidak berguna. saya merasa semuanya
berubah menjadi bencana. saya jadi malas melakukan apapun.
padahal, mungkin saja arahan saya yg kurang jelas. mungkin saya kurang telaten mengajari si y hingga ia masih saja kurang teliti. bisa saja sebenarnya saya yg kurang kooperatif.
kemarin saat saya merasa putus asa, dan saya merasa perlu membuat proposal, setelah saya menandatanginya, saya melihat tanda seru di belakang tanda tangan saya yg berupa tulisan ika disambung itu. saya ingat kembali citra diri yg saya inginkan dari tanda seru itu. saya menyukai hal2 yg seru. dan putus asa itu gak seru sama sekali. putus asa bukan sifat orang yang pake tanda seru dibelakang tanda tangannya.
saya kemudian mempertimbangkan untuk menyimpan dulu proposal saya dilaci, dan mulai hari ini saya akan kembali melakukan hal2 yg terbaik. tidak mengeluh, dan tidak menyalahkan siapa-siapa. saya memang bukan siapa-siapa. saya mungkin tidak akan pernah mampu membuat manuver2 menakjubkan. tapi saya akan melakukan segalanya dg cara paling baik yang saya mampu. kalo saya tukang sapu jalanan, saya akan menjadi tukang sapu yang tak akan menyisakan sampah dijalanan. kalo saya seorang pelayan, saya akan melayani orang lain dg standart pelayanan prima dan excellent service. menjadi apapun saya, diranah apapuon saya, saya akan melakukan yg terbaik yang saya bisa.
ganbatte kudasai!!
ayo berjuang!!
ayo semangat!!

p.s: coba bandingkan kalo kalimat diatas gak pake tanda seru. gak greget, kan?


salam manis,
ika!!
:D

Maret 27, 2011

octovio

dulu, saya paling sebel kalo ponakan saya tidak mau tidur siang. maka, saat saya disuruh kakak saya menidurkan ponakan saya, saya menceritakan cerita seram padanya. tokoh utamanya octovio, kakek penyihir yang suka menculik anak-anak yang tidak mau tidur siang.

si octovio ini saya gambarkan sbg kakek bongkok berhidung panjang yang memanggul karung berisi anak-anak yg tidak mau tidur siang dipunggungnya. ia tinggal sendirian di gunung tugel (nama gunung mati di kampung saya). di gubuk yang ada cerobong asapnya. digubuk itu ia punya panci raksasa tempat dimana ia akan merebus anak-anak yang tidak mau tidur siang untuk dibikin sayur opor.

saya sudah lupa darimana saya mendapat ide itu. waktu itu tujuan saya simpel, ponakan saya cepat tidur, dan saya bisa maen2 sendiri tanpa gangguan.

cerita itu sudah lama sekali. saya bahkan sudah lupa pernah mereka-reka cerita tentang oktovio itu. tapi kemarin, saat 2 sepupu saya, hana dan riski main ke kos saya, saat adiknya tidak mau tidur siang, hana menakut-nakuti adiknya akan kedatangan octovio.

saya kaget sekali. sudah sebelas tahun yang lalu, dan saya tidak pernah menceritakan octovio kepada sepupu2 kecil saya ini. tapi rupanya ponakan saya menceritakan octovio pada adiknya yg lebih kecil, dan diceritakan kembali ke sepupu2 saya yg lebih kecil lagi.

haha. padahal itu cuma fiksi karangan saya saja.

mau tau apa jawaban risky saat ditakud2i kakaknya?
'octovio kan dikutoarjo. ini kan jogja'
hana pun tidak mau kalah,
'kan octovio naik pramex'

dasar anak-anak. smoga setelah besar mereka tau octovio tidak beneran ada. :D

oiya, octovio diambil dr nama belakang keponakan saya, abrylia damai octaviana. skarang dia sudah kelas 2 smp, dan gak takud lagi pada octovio ;)