Desember 27, 2011

bensin dan korek

saya: mas, beli bensin seliter. tapi dimasukin sini, ya.
*sodori botol plastik bekas minuman 1,5 liter*
mas2: iya, mbk.
*nuang bensin dari botol kaca ke botol plastik*
saya: mas, jual korek gak?
mas2: *kaget, brenti nuang bensin, ngliatin saya dg muka bingung* mmmbbbak, bu buat aapa?
*gugup*
saya: *ketawa* tenang aja, mas, ini mau tak pake bakar sampah dirumah, kok. udah numpuk daun2 keringnya. capek di eker2 ayam terus.
mas2:*muka lega*
ooo. ada, mbk. mau yg jres apa yg gas?

ealah, mas, mas. apa muka ku ini begitu desperado? sampe kamu ragu2 mau njualin bensin sama korek. hidup memang sedang pepat sekali akhir2 ini. tapi tetep terlalu berharga untuk membunuh diri sendiri atau membakar rumah. apalagi kalo alasannya gak keren kek gini. malu sama sondang yg gagah berani itu!

bensin dan korek

saya: mas, beli bensin seliter. tapi dimasukin sini, ya.
*sodori botol plastik bekas minuman 1,5 liter*
mas2: iya, mbk.
*nuang bensin dari botol kaca ke botol plastik*
saya: mas, jual korek gak?
mas2: *kaget, brenti nuang bensin, ngliatin saya dg muka bingung* mmmbbbak, bu buat aapa?
*gugup*
saya: *ketawa* tenang aja, mas, ini mau tak pake bakar sampah dirumah, kok. udah numpuk daun2 keringnya. capek di eker2 ayam terus.
mas2:*muka lega*
ooo. ada, mbk. mau yg jres apa yg gas?

ealah, mas, mas. apa muka ku ini begitu desperado? sampe kamu ragu2 mau njualin bensin sama korek. hidup memang sedang pepat sekali akhir2 ini. tapi tetep terlalu berharga untuk membunuh diri sendiri atau membakar rumah. apalagi kalo alasannya gak keren kek gini. malu sama sondang yg gagah berani itu!

Desember 25, 2011

tidak, Tuhan. tidak

tidak, Tuhan, tidak. aku tidak ingin menjilatMu. aku bahkan kadang teramat malu bila harus menemuiMu. takut malaikat-malaikatMu mengatai aku penjilat dibelakangku. takut mereka -malaikat kanan dan kiri- mencibirku.

tapi, Tuhan, bukankah Engkau adalah tempat saat aku tidak tahu harus berterimakasih pada siapa saat aku terhindar dari malapetaka? saat aku tidak tahu harus berterimakasih pada siapa atas segala rejeki dan kemudahan2 yang kuterima? dan bukankah Engkau adalah jawaban2 dari segala hal yang tidak ada jawabannya di dunia ini?

tidak, Tuhan, tidak. aku benar-benar tidak ingin menjilatmu. aku bahkan tak peduli bila ini ditulis sbg amalan buruk karena malaikat kanan kiriku menganggap aku seorang penjilat.

aku mendekatimu, karena mengingatMu membuat hatiku lebih tenteram.
karena berbaik sangka terhadapMu membuat hatiku tak lagi gundah. karena saat aku merasa Engkau di dekatku, aku tak lagi mendendam dengan siapapun. bukankah Engkau adalah sebaik-baiknya tempat untuk berserah diri?

tidak, Tuhan, tidak. aku tidak sedang menjilatMu. sungguh. atau, kalau ternyata aku menjilatMu tanpa menyadarinya, maafkan aku. Engkau maha tau, kan?

September 04, 2011

The Story of Lebaran

Pernah mengalami waktu seakan-akan kembali, seperti masa-masa bertahun-tahun yang lalu, dan kamu membeku didalamnya selama beberapa jam? beberapa hari yang lalu saya mengalaminya. lebaran hari ke dua, di rumah sahabat saya, di Loano, sebuah desa di ujung utara purworejo, bersama teman-teman smk yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu muka. Rasanya kembali ke tahun 2003, saat bersama-sama masih duduk di bangku sekolah. saling hina, saling ejek, saling bercanda. lucu. perjumpaan beberapa jam itu diisi dengan banyak tertawa. Saat itu saya merasa, waktu kembali dan membeku. tak peduli seberapa tua usiamu, saat kau bertemu teman-teman lama, maka kau akan kembali ke masa lalu. menyenangkan sekali.

Ternyata, teman-teman saya memang mengadakan acara rutin bulanan untuk bertemu dan berkumpul bergilir dari satu rumah ke rumah teman yang lainnya di Tangerang sana. semacam arisan. hanya saja, yang terpenting dari acara itu adalah berkumpul dan tertawa-tawa mengenang masa lalu. Saya jadi membayangkan, seandainya saya ada disana, bekerja dan beraktivitas disana, mungkin saya bisa rutin ikut serta dalam kegiatan itu, saat waktu kembali, dan membeku. Sebulan sekali. Pasti jauh lebih menyenangkan dari pada setahun sekali. Tapi, enggak, ding. sepertinya saya gak cocok dengan Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. terlalu hiruk pikuk. Anyway, terimakasih pada pak lurah, maman, edy, yuni, Enny, dan Fatah. memang benar, ya, sehebat apapun teknologi tak pernah bisa mengganti nikmatnya pertemuan.

Yeah, itu salah satu kegiatan hari lebaran saya kemarin. Mau baca cerita selanjutnya?

Hari pertama lebaran saya, seperti warga yang lain, saya ikut sholat id bersama ibu dan adik saya di masjid agung Bantul. Selanjutnya, makan ketupat dan opor ayam, lanjut halal bihalal dengan warga sekitar sekalian memperkenalkan dri. Sorenya keluarga dari Kutoarjo datang, trus salam-salaman lagi.

Hari kedua saya ke Kutoarjo untuk menghadiri acara reuni dengan teman-teman seperti yang saya ceritakan pertama tadi. pulang dari acara itu, mampir ke rumah baru pak penjara, lanjut ke rumah sahabat saya satu lagi. di jalan janjian dulu sama bapak-bapak baik dari Sidoarjo. Jadilah kita tertawa-tawa semalaman sampe perut kaku.

Hari ketiga rencananya mau balik lagi ke Kutarjo. Mau ketemuan sama Teman saya dari Bali , dan Istrinya yang juga teman sekolah saya juga. Janji mau ke rumah temanlaki-laki saya sudah terlanjur dibatalkan, eh, malah acara ketemuan di Kutoarjo malah gak jadi juga (atau jadi, saya gak tau. pokoe saya gak jadi datang). mungkin bapak keren pecipta lagu ini lagi butuh privacy dan sedang ingin berkumpul dengan kelompoknya sendiri, kali, ya. jadi, yawislah, saya paham....

Hari ke empat, saya pergi ke wonogiri untuk menghadiri acara keluarga temanlaki-laki saya. Acara berlangsung biasa saja. cuma ngobrol-ngobrol antar keluarga dengan bahasa jawa alus banget. duhhh, jadi berasa nonton wayang orang. Sialnya, telpon saya malah ketinggalan disana. mungkin karena terlalu banyak makan camilan saya jadi melupakan dimana saya meletakan telpun saya terakhir kali. *ketuk-ketuk kepala pake palu*

Baru tadi siang telpun kembali ketangan saya. Akhirnya saya gak jadi ketemu Agus, deh. gak jadi ngasih contoh skripsi buat dia. tapi ndak papalah, besok pas saya gak terlalu sibuk, saya bisa kasih contoh skripsi ke istrinya. Sore ini juga adik laki-laki saya datang dari Kediri. duhh, senengnya, sudah setahun saya gak ketemu adik saya satu ini.

Begitulah lebaran tahun ini berlalu. besok saya sudah mulai kerja lagi. mudah-mudahan tidak banyak masalah di tempat kerja, jadi saya bisa santai-santai saja. hahaha. Selamat lebaran semua. Bagaimana lebaran kalian tahun ini? mengesankan? menyenangkan? saya tunggu ceritanya....

XOXO




Agustus 29, 2011

thr story of pindah kos....

Sebagai manusia modern yang masih menganut gaya hidup nomaden ala manusia purba, saya benar-benar direpotkan oleh urusan pindah kos. Kalo orang jaman purba dulu, begitu sumber makanan di suatu tempat habis, mereka langsung pindahan, gak usah angkut-angkut, paling yang diangkut ya cuma sebangsa kapak perimbas, tombak, dan alat untuk berburu dan meramu, nah kalo saya, pindahan jelas bukan hal yang sesimpel itu. ritual pindahan dimulai dari hunting kos-kosan dari mulut ke mulut, koran, agen, mendengarkan iklan radio, televisi, sampai uplek-uplek kaskus dan sebagainya *hihihi, kebayyy*. kemudian dilanjut nego, menghubungi sang pemegang saham terbesar, yaitu -hihihi- ibuk, nanya-nanya fasilitas-fasilitas, listrik, air, pembuangan, dan sebagianya, lanjut nego, dan yang paling berat adalah: angkut-angkut dan beres-beres.



Ndilalah, saya bukan orang yang ahli urusan beres-beres. Saya butuh waktu berhari-hari untuk memilah mana yang perlu mana yang tidak. dan sialnya, semua barang saya anggap perlu. seandainya sudah tidak ada gunanya, biasanya barang itu mempunyai kenangan tersendiri untuk saya. jadi sayang kalo dibuang. Akhirnya, yawis, semua barang saya pindahkan semua ke kos baru. Entah berguna atau tidak....



Yang agak menghambat adalah urusan pekerjaan yang sedikit bermasalah, sehingga saya harus stand by di tempat kerja. Tapi untunglah ada mas-mas baik yang penuh perhatian -dan baiklah, sedang khilaf- yang rela memberikan waktu dan tenaganya untuk mengurus tetek bengek pindahan yang ribet itu. Dari mencari jasa angkut, mengangkut semua barang, mengurus ini, mengurus itu. duhhh, banyak sekali. Sampai saya gak enak sendiri. Saya bekerja, diminta tenang-tenang saja dan tau-tau urusan pindahan sudah selesai semua. Terima kasih, mas-mas baik. Tidak lupa, terima kasih banyak pada nikolas saputra yang menolak cinta saya mentah-mentah. sebab, kalo mas nikol menerima saya, belum tentu ia akan membereskan urusan pidahan saya. hahaha.



Selanjutnya, urusan pindahan diambil alih oleh ibuk saya. ya urusan beres-beres, ngatur-ngatur barang, perijinan sampe urusan beramah tamah dengan para tetangga baru. saya? saya masih setia berkutat dengan pekerjaan dan berbagai permasalahannya yang sepertinya gak pernah ada habisnya....



Dan sekarang, disinilah saya berada. Baru saja menyelesaikan laporan terakhir saya, duduk di depan pc tua, eh bukan, uzur lebih tepat. dikamar baru saya yang baru tadi pagi saya tempati. dimana matahari sore bisa masuk lewat jendela besar di samping meja saya. nyamaaaannnn.



Jadi, jangan salah, ya, kalo mau main, saya sekarang tidak di gedong kuning lagi. Saya sekarang ada di jalan bantul km 7. Tau desa wisata kasongan, kan? nah agak se selatan dikit, lah. disini dingiiiiinnn. Masih kampung banget, dan masih banyak simbah-simbah berkeliaran. Suasananya persis di Kutoarjo, kota kelahiran saya tercinta. yang agak gak nyaman adalah, disini bau limbah pabrik gula madukismo yang letaknya gak terlalu jauh dari sini. limbah mereka dialirkan ke sawah-sawah warga agar padinya tumbuh subur, katanya. baunya anyir-anyir manis. kek rendeman daun pepaya dicampur gula terlalu banyak. ndak papa, sih, saya hanya belum terbiasa saja....



eh, kapan kalian lebaran? di sini orang-orang lebaran lusa. padahal, ketupatnya udah mateng. huhu. kapan saja lebarannya, sama aja, lah. Selamat lebaran semua. Maaf lahir batin, ya. _/\_

Agustus 16, 2011

salah kirim

+6287396464XX: apakah jodohku sudah meninggal waktu masih bayi?
+027494448XX (hehe. itu nomor saya): yo mbuh, yoooo
+6287396464XX: napa blum tidur, ti?
saya: belum, e, gak bisa tidur. eh, kamu siapa, ya?
+6287396464XX: dulu kita pernah smsan. kamu ngakunya jadi prt. namanya siti. inget, gak?
saya: oiya ak lupa. lha kamu?
+6287396464XX: aq teguh. aq anak X urang.
saya: oh. hay teguh.
+6287396464XX: hay juga.

*setengah jam kemudian....

+6287396464XX: eh sori. tadi salah pencet. mleset satu nomornya.
saya: ahahahaha. pacaran sama siti, ni, yeeeee
+6287396464XX: ora, yow. lha pacaran karo kowe wae piye? kamu nak mana?
saya: hahahaha. yo ayo nek gelem. aku agus. anak gedong kuning. aku lanang. hahaha.
+6287396464XX: wah. anggar, no.
saya: hahaha. yo rapopo nek gelem. ak pinter main anggar, lho.

*dan si mas-mas yang malang tak pernah salah kirim lagi. hihihihi.

based on true sory

Agustus 07, 2011

buddha colapsed out of shame



::tulisan ini mungkin mengandung spoiler::
(aslinya si gak tau arti spoiler itu apa, tapi enak aja buat ditulis. hihihi)

Film ini di buka dengan hancurnya patung Buddha di bamiyan, Afganistan oleh milisi taliban. kemudian di lanjutkan dengan pemandangan rumah-rumah gua di tebing-tebing kapur nan cadas. disana tinggalah Baktay, gadis kecil berusia 5 tahun yang tinggal bersama ibu dan adik bayinya. Disana ia bertetangga dengan Abas, anak laki-laki kecil botak lucu yang suka membaca dengan suara keras. Saking kerasnya suara si Abas, adik bayi yang sedang dijaga oleh Baktay sampai menangis karena keberisikan. Baktay kecil mendatangi Abas agar mengecilkan volume suaranya. Eh, malah si Abas mengejek Baktay hanya iri karena tidak bisa membaca sepertinya. Baktay pun tertantang dan pura-pura membaca buku yang dibaca Abas, padahal si dia tidak membaca, hanya melihat gambarnya. Bukunya terbalik pula. hihi. Kocak, deh.

Tapi akhirnya, malah Baktay imut ini tertarik untuk ikutan sekolah bareng abas setelah mendengar cerita lucu yang dibaca oleh Abas dari bukunya. Masalahnya, Baktay tak punya buku dan pena untuk kesekolah. Maka baktay pergi mencari ibunya untuk meminta uang agar ia bisa pergi membeli buku dan pena. Sebelum pergi, baktay mengikat kaki adik bayinya agar tidak bisa pergi kemana-mana. Tapi sayang, baktay tidak menemukan ibunya dimanapun. Ia pun kembali kerumah, dan si kecil abas mmberinya ide untuk menjual telur agar ia bisa membeli buku dan pena sendiri. maka pergilah Baktay kecil ke pasar untuk menjual telur. Ia menawarkan telurnya pada semua orang. Kasihan Baktay. Tak ada yang mau membelinya. Malahan, seseorang menyenggol telurnya sampai pecah, namun tak mau menggantinya. Baktay sedih sekali, Ia mencoba lagi menjual telurnya. Sampai akhirnya ada seorang kakek pandai besi yang menginginkan roti. Maka baktay pergi ke pabrik roti, menukar telurnya dengan roti, dan kembali lagi ke kakek pandai besi untuk menukar roti dengan uang.

Sayangnya uang yang didapat Baktay hanya cukup untuk membeli buku doang. Penanya gak dapet. Trus si baktay kecil ngambil gincu ibunya deh, sebagai pengganti pena. pinter, kan?

Takut terlambat ke sekolah, Baktay dan Abas buru-buru pergi ke sekolah. Jangan bayangkan sekolah beneran. di negeri itu, sekolah cuma sederetan bangku-bangku dan meja beratap langit, dengan anak-anak laki-laki yang sedang belajar, dipandu seorang guru pria. Tapi sayang, sudah repot-repot lari ke sekolah, kesana kemari menjual telur, Baktay malah tidak diperbolehkan sekolah disana "ini sekolah anak laki-laki, pergilah ke sisi lain sungai. disana ada sekolah untuk anak perempuan" kata pak guru. Walaupun Baktay sudah memohon-mohon pada pak guru untuk diperbolehkan belajar di sana, "aku ingin pergi kesekolah untuk mendengar cerita lucu", katanya untuk meyakinkan pak guru. Tapi tetap saja baktay tidak boleh bersekolah di sana. Baktay harus pergi ke sekolah anak perempuan.

Maka pergilah gadis kecil banyak akal itu menuju sekolah anak perempuan. Di jalan, ia malah dihadang oleh segerombolan anak laki-laki yang sedang bermain perang-perangan ala milisi taliban di dekat reruntuhan patung buddha yang dihancurkan oleh milisi taliban. Baktay di tangkap dan dipaksa memakai kantung kertas sebagai pengganti burqa, lalu ia hendak dirajam karena ketahuan membawa gincu. bahkan buku tulis yang dibeli baktay dengan susah payah di sobeki dan dijadikan pesawat-pesawat kertas. Anak-anak itu bilang, "perempuan tidak pergi ke sekolah". Saat Abas datang untuk menolong, malah Abas di anggap sebagai mata-mata amerika dan dijebak masuk ke pasir. duhh, anak-anak itu nakal banget pokoknya. Disinilah bagian yang saya kemudian berfikir ini bukan film anak-anak. Terlalu banyak simbol-simbol. Bagaimana mungkin anak-anak kecil bisa begitu kejam dengan menyekap anak-anak perempuan, mengatakan bahwa patung buddha bukanya hancur di bom, melainkan malu melihat keadaan Afganistan, menceramahi mereka tentang burqa, bahkan hendak melempari batu pada baktay. Udah gitu, adegan saat mereka hendak melempar batu, digambarkan dengan begitu sadis. baktay di kubur setengah badan, wajahnya ditutup dengan kantung kertas, dan anak laki-laki melingkarinya. masing bertampang menakutkan dan memegang sebuah batu siap dilempar kearah Baktay. yah, sutradaranya, Hanna Makhmalbaf, berhasil merefleksikan bagaimana kejahatan orang dewasa mempengaruhi anak-anak dengan cara yang memalukan. film ini juga mengingatkan saya pada film innocent voice. tentang bagaimana perang dan kekerasan mempengaruhi cara berfikir anak-anak. bedanya, film ini tidak sedikitpun berdarah-darah dan penuh suara tembakan. bagaimana kehidupan mereka selama masa pemerintah taliban, sepenuhnya digambarkan oleh bagaimana anak-anak itu bermain.

Nah, karena Baktay adalah anak pemberani dan cerdik, ia berhasil melarikan diri dari permainan perang-perangan anak-anak laki-laki itu, dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah kusus anak perempuaan di sisi lain sungai. Begitu ketemu, si Baktay langsung aja masuk ke kelas dan berjalan kesana kemari mencari bangku, sementara ibu guru sedang menulis di papan tulis. Pas Bu guru menyuruh anak-anak menyalin ke buku tulis, Baktay mengeluarkan gincu nya untuk menulis di buku, gak taunya, anak-anak perempuan dikelas tertarik pada gincunya. Akhirnya, bukanya belajar, baktay malah merias wajah semua anak di kelas itu, hingga tampang mereka jadi lucu-lucu.

Pulang dari sekolah kusus anak perempuan, Baktay melewati gerombolan anak laki-laki yang main perang-perangan lagi. Baktay udah capek gak mau ikutan main-main. Untunglah ada abas yang ngasih petunjuk pada baktay. "matilah, maka kamu akan bebas",kata Abas dan kemudian si Baktay kecil berbaring ditanah untuk pura-pura mati. Lalu adegan ditutup dengan hancurnya patung buddha lagi. Seperti di awal cerita.

Nah. Selesai. Panjang juga, ya? kira-kira ceritanya begitu. Pas nonton pertama, saya malah terbengong-bengong, dan bertanya-tanya. eh, filmnya udahan, to? tapi setelah baca-baca latar belakang film ini dari internet, jadi tau, deh, kenapa begini kenapa begitu. Beginilah kalo gak pernah belajar sejarah dan menonton dunia dalam berita. *dilempar kapus* apa-apa gak tau. Biar lebih seru, nonton sendiri filmnya, ya, lumayan buat ngabuburit nunggu buka puasa. Daripada ngabuburit gak jelas di jalanan yang parah banget ramenya. panas.:))



Agustus 06, 2011

puasa hari ke 5

eh, katanya mau nulis tentang film kerennya Hana Makhmalbaf yang keren itu, ka? hihi. gak jadi, ah. besok aja. jangan protes, ya, ini kan blog saya sendiri. jadi suka-suka saya, donk, mau nulis tentang apa aja. hehe.
Sebenarnya si, tadi malam udah niat banget bikin ringkasan film itu. udah nulis kerangka karangan segala. sumpah, film itu bagus banget. sampe terkuple-kuple saya. tapi apa dikata, hari ini saya gak puasa. jadi gak males2an dan kurang kerjaan seperti kalo pas puasa. eh, bukan, bukanya saya setuju kalo puasa dijadikan alasan buat santai-santai dan males2an. tapi, siapa si yang mau laper2, masi single dan sibuk-sibuk wira-wiri beres2? secara masi sendiri, lhooo. gak bertanggung jawab sama siapa-siapa. jadi kalo rumah berantakan, ya suka-suka. :D
nah, karena gak puasa, sore tadi saya keliling-keliling naik sepeda tua menuju mandala krida buat lari-lari. bener, deh, jalanan rame banget. terutama di depan warung gorengan dan aneka jajanan. mereka pada uyel2an di depannya, tuh. malah pake acara berebut segala. saya jadi heran sendiri. puasa itu kan tujuannya menahan diri, ya? lha kalo malah jadi brutal gitu, ya podo wae, sami mawon, lah. :D
tapi ndak tau, ding. orang kan pikirannya sendiri-sendiri. mungkin sebagai penghargaan untuk dirinya sendiri karena sudah lolos hari ini, atau emang dirumah ada tamu. jadi mesti buru-buru cari takjil biar gak malu-mauin. apapun itu, paling gak, ini rejekinya tukang jajanan, lah. lumayan, setahun sekali. faktanya memang di bulan puasa ini, konsumsi orang jadi meningkat. lucu, ya, padahal bulan puasa.
oke, jadi sebenarnya mau nulis apa, si, ka? hihi. gak tau. pingin nulis, tapi males mikir. cuma mau ngucapin selamat berpuasa aja buat semuanya. yang gak puasa, maaf, ya, gara-gara kami warung-warung jadi tutup di siang hari. gak papa, lah, sebulan ini.

salam....
oxox

Agustus 05, 2011

budhha collapsed out of shame

halo semua....

Sudah lama sekali rasanya blog ini terbengkalai tak terjamah. baik pembaca (emang gak pernah ada yang baca) atau pemiliknya. hihi. padahal, dulu sebelum punya komputer tua dan hape yang bisa menggenggam dunia (cieee, bahasanya) ini bertahun-tahun yang lalu, pas masih memanfaatkan jasa warnet buat nulis2, aduhhh, seneng banget nulis2 disini. apa-apa ditulis. marah, pergi ke warnet .kangen, pergi kewarnet. ngayal-ngayal, pergi ke warnet. eh, sekarang jadi males banget pergi ke warnet. paling kalo kebelet pipis dijalan dan gak nemu wc umum baru mampir ke warnet, buat nebeng pipis berkedok mau akses. hihi.

Bulan puasa ini saya lebih banyak nganggurnya daripada berkegiatan. paling banter, siang-siang ibadah, (baca: tidur), ntar sorenya nonton spongebob sama kartun-kartun lainnya sambil nunggu bedug. paling kalo ada temen datang aja, baru sibuk2 bikin makanan. males saya pergi-pergi ngabuburit. jalanan rame. warung-warung penuh. lagian masih laper, gak asik jalan-jalan. jadi, dirumah ajalah, kalo emang rejeki saya datang, nanti pasti ada teman yang datang bawa takjil. hihi. *ngareeep*

Dan karena saya sedang benar-benar gakada kerjaan, jadi, ijinkan saya menulis sebuaah ringkasan film bagus yang beberapa waktu lalu saya tonton. judulnya, budha collapsed out of shame, cerita tentang seorang anak kecil imut bernama baktay yang pengen banget berangkat ke sekolah untuk mendengarkan cerita lucu.

Eh, tapi tunggu sebentar.

sebentar. seperti ada suara sayup-sayup di kejauhan sana. Makin jelas sekarang.

Ya ampuuun, ternyata itu suara bedug maghrib, temans. jadi, ringkasan tentang cerita si Baktay kecil yang imut dan pintar itu ditunda besok, ya. saya mau buka puasa dulu.

selamat berbuka, semuaaaaa...



:D:D

Juli 16, 2011

surat untuk ayah

ayah, siapapun engkau, bolehkan aku memanggilmu ayah? aku tak pernah mengenalmu, tak pernah tau wajahmu, tak pernah tau bagaimana engkau sampai kau tiada. tapi, bolehkah aku tetap memanggilmu ayah? jika boleh, aku akan melanjutkan surat ini.

ayah, siapapun engkau, aku ingin bertanya, kenapa kau meninggalkan aku? kenapa hanya aku diantara anak-anak ibu yang tidak punya ayah? kenapa kau tidak ingat pernah punya putri aku?
ayah, berat sekali hidup tanpamu di dunia ini. tak pernah ada yang membelaku saat anak-anak nakal itu melempariku dg batu. tak ada yang yang menjemputku saat pulang berkemah, padahal smua anak dijemput ayahnya. tak ada yang mendukungku dipundak, padahal smua anak pernah merasakannya. tak ada yang bisa kusambut pulang disore hari, padahal smua kawanku melakukanya untk ayahnya.
ayah, kau tau, ibu hanya sibuk dg adik2 yg punya ayah. dan sesayang-sayangnya ayah adik2 padaku, aku tau aku diperlakukan beda.
ayah, tadinya kupikir tak masalah hidup tanpamu. aku bisa melakukan segalanya sendiri. tapi saat aku sendirian, kau tau ayah, aku sungguh merindukanmu. aku mengutukmu, aku membencimu, aku menyalahkanmu atas semuanya. tapi lebih dari itu semua, ayah, aku sungguh-sungguh merindukanmu. aku memaafkan semua hal buruk yang pernah kau lakukan padahal aku tau kau begitu jahat padaku.
ayah, aku tak tau kau seperti apa. tak tau kau bagaimana, tapi aku berharap kau datang malam ini.
peluk aku, ayah. dalam mimpipun tak apa.

salam sayang,
putrimu


anita melipat suratnya dan memasukkan ke dalam amplop putih. ibu guru membagi-bagikan perangko untuk masing-masing anak. petugas pos yang baik hati membantu anak-anak menulìs alamatnya sendiri di amplopnya masing-masing.
ibu guru ingin anak-anak menulis surat untuk ayahnya kemudian dikirim kerumah masing-masing. ibu guru ingin anak-anak tau surat menyurat konvensional itu benar-benar ada. bukan hanya sejarah.
ibu guru sampai di meja anita, dan menemukan anak ìtu belum menuliskan alamat di amplopnya.
'anita, tulis alamat rumahmu di amplop'
'tapi, bu, ini surat untuk ayah. ayah tidak tinggal dirumah'
'lalu, dimana ayahmu tinggal?'
anita menunduk, air mata menetes di pipinya
'aku tak tau dimana ayah tinggal, buguru'

Juli 09, 2011

kusuma negara lepas tengah malam

lepas tengah malam, saya melintasi jalan kusumanegara seorang diri, merasakan hembusan dingin angin malam menyentuh kulit. menyaksikan warung-warung tenda mulai membenahi dagangannya, bersiap hendak pulang. mereka membentangkan tendanya di aspal, lalu melipatnya. salah seorang dari mereka mencuci perkakas di atas lubang got. kira-kira, apa yang ia pikirkan?

bapak-bapak becak mulai memasang kayu di depan becaknya, memasang sebongkah batu di depan masing-masing roda becaknya. membungkus dirinya dengan sarung, kemudian meringkuk dibecaknya. diganjal kayu agar ia tak jatuh. kira-kira apa yang dipikirkannya? apakah pikirannya sama dengan apa yang saya pikirkan?

lalu ada bunyi itu. krincing-krincing-krincing. setiap malam. setiap melewati jalan ini lepas tengah malam saya selalu berpapasan dengannya. pengemis tua, buta, berpeci miring, bertelanjang kaki. menyeret-nyeret harta bendanya yang terbungkus tas kresek hitam. setiap berjalan selalu menghentakkan tongkat berloncengnya ketanah. krincing-krincing-krincing. entah apa yang dipikirkannya...

saya melaju perlahan. merasakan angin malam yg masuk kedalam baju, dan menyentuh kulit saya. saya kembali memikirkan pertanyaan itu. pertanyaan yang selalu muncul saat saya sendirian: apa yang kau cari, ka?

: hehe. aslinya saya gak memikirkan apa-apa setiap melewati jalan kusuma negara tengah malam. saya sudah terlalu ngantuk.
:D

Juni 09, 2011

aku ingin selingkuh saja

aku berbaring di ranjang dg mata nyalang. disampingku berbaring ben, kekasihku. sudah 3 minggu ini ben tinggal diapartemenku. ia baru saja resmi bercerai dg istrinya, eliza, sementara hak asuh ranti -putri semata wayangnya yg berusia 15 thn- jatuh pada eliza, sampai ranti berumur 20 tahun & bisa memutuskan akan ikut siapa.
awalnya ak bahagia dg kabar ini.
aku dan ben berkenalan 3 tahun yg lalu, saat aku dipindahkan kekota ini oleh kantorku, dan menjadi staff ben. ben berusia 43 dan aku 24 waktu itu. kami sering berinteraksi dan makin dekat. sampai2 kami susah menerjemahkan hubungan kami. hubungan ben dan eliza sudah mulai buruk sejak itu. -tentu ben berkeras hubungan mereka sudah buruk sblm aku datang. tapi aku kan tau diri juga- setelah 2 tahun menjalani hubungan dg sembunyi2, perceraian ben dg istrinya benar2 membuatku bahagia. sekarang ak tak perlu lagi pura2 cuek dg ben di kantor, sembunyi-sembunyi makan malam, atau pergi ke luar kota hanya untuk bermesraan. tidak ada lagi perasaan bersalah pada eliza karena skr toh ben sudah bukan miliknya lagi.
menyenangkan!
seminggu ini kami benar2 seperti sepasang remaja yg sdg jatuh cinta. kepantai di sore hari. jalan kaki ke foodcourt untk makan siang sambil bergandengan tangan, makan malam romantis, dan bercinta setiap malam sampai kelelahan.
tidak perlu sembunyì2, waswas takud ketahuan dan pikiran penuh beban. smua terasa mudah.
yeah, menyenangkan. pada awalnya.
tapi setelah 2 minggu berlalu, ak merasa ada yang hilang. smua terlalu mudah hingga terasa hambar. rasanya ak lebih menikmati hubungan yg sembunyi2 seperti kemarin. aliran adrenalin, perasaan takud ketahuan, sensasi was-was, ciuman2 singkat sambil sembunyi2. tiba2 aku menyadari, ternyata hal2 menegangkan seperti itulah yg membuatku bergairah. membuatku merasa mencintai ben.
aku harus meninjau kembali perasaanku pada ben. apa aku benar2 mencintainya, atau hanya menikmati sensasi2 menegangkan saat berselingkuh dengannya. rasanya tak adil bila ben harus melepaskan eliza, perempuan yg benar2 mencintainya hanya untuk aku, perempuan yg hanya menginginkan sensasi2 menegangkan dan tak tau benar-benar mencintainya atau tidak.
aku memiringkan badanku, menatap wajah ben, dan menghapus keringat di dahinya. ak ingin berselingkuh saja, bukan mendapatkan ben seutuhnya. terlalu mudah. kurang menantang.

Mei 29, 2011

hampir babak belur

jangan berurusan dengan orang mabuk. itu pelajaran yang saya dapatkan malam ini. hari ini seharusnya menjadi hari yang menyenangkan. tapi, siapa sangka dipenghujung hari saya malah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan.

-jadi malam itu saya sedang bekerja bersama teman-teman, saat dua orang teler mulai sliwar-sliwer di depan tempat kerja saya. seperempat jam lagi kami akan tutup.

-dua orang pemabuk itu adalah warga kampung setempat. saya tidak tau kalo ternyata salah seorang dari mereka membawa senjata tajam. mereka mulai masuk dan petantang-petenteng.

-pikiran saya mulai buruk. mereka mulai meminta makanan gratis, dan saya menolak memberi.

-mereka mulai mengoceh macam-macam.

-saya mulai emosi dan menyuruh mereka pergi.

-mereka tersinggung, saya makin tinggi, salah seorang dari mereka mulai mengeluarkan senjata, saya bergegas mengambil pisau di konter minuman.

-mendengar saya ribut dibawah, koki kami -yang asli penduduk kampung tersebut- turun dan melerai kami.

-koki kami membawa manusia-manusia teler itu menjauh. beberapa penduduk kampung datang untuk menanyakan apa yg terjadi.

-setengah jam setelah kejadian, disinilah saya berada. masih deg-deg an, berbaring diruangan karyawan, dan menulis ini dg hape saya. bahkan tangan saya masih gemetaran.

meladeni pemabuk memang hal paling tolol yang pernah saya lakukan. tidak bisa menahan diri saat emosi juga hal bodoh. tapi saya kan gak akan pernah tahu kalo tidak mengalaminya sendiri. yah, setidaknya ini adalah pengalaman yang memperkaya jiwa. :D

Mei 25, 2011

aku yang datang terlambat

-tak ada yang salah dg cinta. bahkan ketika ia jatuh pd orang yg salah-

AKU melihatmu disana. terbaring ditempat tidur rumah sakit. kepalamu terbalut perban, kakimu tergantung menyedihkan, selang2 menempel ditubuhmu, dan matamu terpejam. seorang kawan mengabari kecelakaanmu subuh tadi. dan pagi ini, sebelum jam besuk dimulai, aku berdiri diluar ruanganmu, mengintip dari jendela, dan menimbang-nimbang antara masuk atau tidak.

seorang perempuan berjilbab duduk disamping pembaringanmu, quran kecil ditangannya, dan sepertinya ia sudah tak tidur semalaman. mungkin ia berdoa sepanjang malam. ia pasti istrimu. aku pernah melihat gambarnya diponselmu.
Kamu tahu, saat ini, aku ingin sekali berada diposisinya. duduk disampingmu, menggenggam tanganmu, memberikan segenap cinta kepada lelaki yg dicintai tanpa harus sembunyi2, tanpa takut ketahuan. sedang saat aku bisa memilikimu hanyalah saat kita berada di kamar hotel atau dirumahku saja. selebihnya kita tak boleh terlihat terlalu dekat. untuk kebaikan kita, katamu, dan aku menurut saja. begitulah caraku mencintaimu.

aku melihatmu mengeliat dan membuka mata perlahan. perempuan disampingmu berdiri dg sigap kemudian cepat2 membenahi sandaran kepalamu. ia tersenyum kepadamu, kau malah mengernyit kesakitan. lalu ia membelaimu dan menciumimu. mungkin ia pikir sakitmu akan berkurang dg ciumannya.

aku memejamkan mataku. pedih sekali rasanya melihat orang yg kucintai ada di hadapanku bersama istrinya, orang yang secara hukum boleh memilikimu seutuhnya. ingin sekali aku masuk, menghancurkan kemesraan kalian, dan mengatakan segalanya pada istrimu. biarlah ak menjadi perempuan kedua yang jahat, yang merebut suami orang, dan tidak berkelas. seperti yg orang2 pikirkan tentang perempuan kedua.


tapi melihat sinar mata bahagia istrimu saat kau nampak lebih baik membuatku urung melakukannya. hatinya pasti hancur bila tau apa kau lakukan di belakangnya. perempuan baik tidak pantas disakiti.

aku ingat saat kau bilang seandainya aku dtng lebih awal, mungkin segalanya tidak seperti ini. tapi siapa yg tahu kapan cinta datang, dan jatuh pada siapa? siapa yg bisa menolak bila ternyata cinta jatuh pd orang yg salah?

aku memalingkan muka dan mengusap air mata. jika ada yg harus sakit hati, maka biarlah aku saja yg sakit hati. istrimu terlalu baik untuk disakiti. jadi biarlah ak saja yang undur diri dan meniupi lukaku sendiri. maka maafkan aku tak jadi menengokmu.

(not) based on true story.

Mei 11, 2011

never give up!

menyerah hanya ada dalam kamus orang idiot

-tulisan di kaos-



Saat saya masih kelas empat atau lima sd dulu, saat saya masih belajar naik sepeda motor, saya pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. saya ingat saat itu sekitar sore hari saat saya dan kakak perempuan saya hendak mengambil motor dari parkiran. saya tidak tau kalau saya sudah memasukan gigi satu pada motor yang hendak saya kendarai saat saya mulai menstaternya. lalu, wuzzzz, motor melaju kencang tanpa terkendali. saya menjerit-menjerit ketakutan, dan orang-orang dipasar menyingkir ketakutan karena ada motor melaju tanpa kendali. untunglah ada mas-mas baik yang mengejar saya dan langsung memutar kunci kontak menjadi mati. saya dan motor jatuh bertindihan. sakit sekali. tapi sakitnya tidak seberapa dibanding malunya.

Untung motor dan saya tidak apa-apa. pulangnya saya dibonceng kakak saya sambil menangis. saya ingat waktu itu rasanya begitu frustasi. dalam hati saya berjanji tidak akan berhubungan lagi dengan sepeda motor. biarlah saya selamanya tidak bisa naik sepeda motor. pikir saya, toh saya tidak punya sepeda motor. sepeda onthel saja cukup.

Tapi kemudian saya mengingkari janji saya, setiap pakdhe atau bulik saya datang membawa sepeda motornya, saya selalu menyempatkan diri untuk belajar. saya bersukur saya tidak kapok waktu itu. bayangkan kalo saya menyerah dan berjanji tidak akan menyentuh sepeda motor lagi. mungkin selamanya saya tidak akan pernah bisa naik motor.

DAN kemarin, saat saya pulang dari lokasi proyek pribadi saya, sebuah stand minuman kecil di acara musiknya mahasiswa2 sebuah universitas swasta, saya merasakan perasaan yang sama seperti bertahun-tahun yang lalu, saat sepeda motor saya melaju gila-gilaan di parkiran motor. frustasi, merasa tolol, ingin menyerah, dan tak berguna. rasanya seperti de javu.

SAYA termangu-mangu diperjalanan pulang. saya sudah mengulangnya 3 kali, dan selalu sukses. atau mugkin karena sebelumnya sukses terus, saya jadi agak shock ketika gagal. bahkan BEP pun tidak. saya masih membawa pulang gulungan-gulungan pisang coklat, berpuluh-puluh donat, es batu yang masih setermos besar, bubuk milk shake yang masih setoples dengan perasaan campur aduk.frustasi, merasa tolol, ingin menyerah dan tak berguna.

akan diapakan semua ini, pikir saya bingung. saya merasa begitu bersalah kepada teman-teman yang telah membantu saya. semalaman itu saya habiskan dengan merenung sambil memikirkan kata-kata makian kepada panitia. saya menyerah, dan tidak akan lagi iseng-iseng berspekulasi. saya akan mengambil yang aman-aman saja dengan resiko sekecil-kecilnya.

SAMPAI kemudian saya ingat saya pernah mengalami kejadian yang saya ceritakan diatas. saat perasaan frustasi dan kapok bercampur-campur.

tentu saja menyerah hanya ada dalam kamus orang-orang tolol. dan saya, menolak menjadi tolol.

menjelang subuh, saya sudah menemukan semangat saya kembali. berfikir sepositif mungkin meski keadaan sedang negatif. bukankah hujan kemarin berperan cukup besar dalam hal ini? dan bukankah bukan saya saja yang menderita kerugian, orang lain mungkin bahkan lebih besar lagi. dan yeah, ini spekulasi, kan?

sambil tengkurap di kasur menunggu pagi saya mulai membuat analisa SWOT, menghitung kerugian, mendata apa-apa saja yang bisa saya manfaatkan kembali, dan mulai hunting mencari lokasi lagi.

saya menolak kapok! tentu saja dengan amunisi siap kecewa lebih besar. siap berhasil dan siap gagal.

dua minggu kedepan, saya akan mencoba membuka stand kecil lagi. dengan semangat lebih besar, dan strategi lebih jitu. semoga besok, saya bisa menuliskannya dengan energi yang meluap-luap karena gembira. hehe.

lalu, apa kabar para pisang coklat dan donat nan lezat-lezat itu? sudah habis sekarang. siang tadi sepulang kerja, saya menggorengnya, memasukkan kewadahnya, dan membaginya kepada teman-teman dekat, pakdhe, budhe, ibu kos, tetangga-tetangga dan pak becak-pak becak di jalanan, sisanya dibawa adik saya ke kutoarjo, adik-adik, sepupu2, dan keponakan saya pesta pisang coklat tadi sore. lewat sambungan telphon, saya tau kalo mereka senang sekali.

yeaaahhhh, kekecewaan kemarin malam terbayar sudah. bahkan berlebih. mungkin akhir-akhir ini saya begitu pelit sampai harus diberi jalan seperti ini dulu supaya berbagi. hihi.

rasanya kekecewaan yang membuat saya termangu-mangu kemarin malam tidak ada artinya dibanding dengan semua senyum yang saya terima sore ini.

seperti kata de masiv, jangan menyerah! jangan menyeraaaaaaahhhh!!,

ayo, terus semangat!!

April 24, 2011

sepeda: sebuah kesederhanaan


saya menyukai sepeda. sangat suka malah. meski naik sepeda akan membuat saya keringetan dan ngos-ngosan sehingga saya tampak tidak cantik, saya tetep suka. (padahal ndak naik sepeda juga tetep aja ndak cantik. hehe) mungkin karena ada ikatan bathin yang kuat antara saya dan sepeda sehingga saya begitu mencintai sepeda. bahkan, boleh dibilang saya lebih sayang pada phanter 2 (sepeda tua warna merah saya) daripada pinky (matic pink mungil saya).



saya juga suka melihat orang-orang naik sepeda. mereka tampak jauh lebih keren bagi saya daripada orang-orang yang naik sepeda motor ato mobil. kalau teman-teman saya kemlecer dengan melihat mobil atau motor jenis tertentu, saya lebih tertarik pada sepeda ontel yang dipakai orang-orang. saya suka melihat dengan enteng orang-orang mengayuh sepedanya. rasanya menyenangkan. sederhana. menyejukkan.



saya jadi sedih kalo berpapasan dengan gerombolan pengendara-pengendara sepeda nan penuh gaya tapi congkak bukan main. jentrek-jentrek menuhin jalan dan gak mempedulikan pemakai jalan yang lain. ketawa-ketawa gak mau disalip. jalan pelan-pelan tapi di tengah-tengah jalan. duhhhhh. apa mereka merasa menyelamatkan lingkungan, jadi sok-sok an gitu, ya?



melihat mereka saya seperti merasa kesakralan sepeda menjadi hilang tanpa bekas. tidak ada kebersahajaan. tidak ada kesederhanaan. yang terlintas malah kepongahan mereka dijalanan. minta diistimewakan karena mereka merasa mereka pahlawan-pahlawan penyelamat bumi dari kehancuran. padahal ya gak gitu-gitu amatlah...



coba tengoklah orang-orang yang menggunakan sepeda karena memang mereka perlu menggunakannya. seperti mbak sutinem penjual sayur di kampung saya, pak yul yang menggoes sepedanya dari pakel baru ke gondomanan, seperti bapak-bapak yang membawa rumput dari sawah ke rumah. ato mendiang mbah kakek saya yang bertopi ala belanda tiap mau membeli tembakau rajang di pecinan. mereka tampak jauh lebih bersahaja dari mas-mas dan mbak-mbak yang naik sepeda jlentrek2 itu. saat itulah saya merasa sepeda sebagai cermin kesederhanaan. saat mereka menggunakan sepeda, karena mhttp://www.blogger.com/img/blank.gifereka membutuhkannya. bukan untuk gaya-gayaan.



iya, alasannya emang beda. saya saja yang terlalu sentimentil.sesentimentil saya kalo phanter dihina dina, ato kalo ia dijadikan cantolan mantel di parkiran. iyalah, sentimentil. lha sepeda itu, kenangannya jauh lebih mahal dari pada harganya. :D



udah, ah. udah malam. nggondug emang menyebalkan. :D

gambarnya ngambil dari sini

Maret 29, 2011

tanda seru di belakang tanda tangan

sudah lama sekali saya tidak ganti tanda tangan. kalo gak salah sejak smp. tanda tangan saya ya cuma gitu2 aja. tulisan ika disambung, diakhiri tanda seru. iya. tanda seru.
tanda seru, selain menandakan sbg kalimat perintah, saya anggap sbg penyemangat diri. untuk memberi tahu orang2, bahwa ika yg tanda tangan itu adalah ika yg selalu bersemangat. pribadi yg selalu berjuang. begitulah citra diri yang ingin saya citrakan.
tapi beberapa minggu ini sepertinya saya melupakan filosofi tanda tangan saya sendiri. saat saya terjebak masalah, dan alih2 mengakui semua itu adalah kesalahan saya, saya malah lebih sering mencari kambing hitam.
'karena si x tidak mengikuti arahan saya, makanya semua jadi begini'
'si y kurang teliti, si, jadi saya repot harus mengkoreksi lagi'
smua orang salah. cuma saya yg paling benar. saya merasa dikelilingi orang2 yg tidak mampu mengikuti ritme saya. Saya menjadi frustasi dan merasa yg saya lakukan menjadi tidak berguna. saya merasa semuanya
berubah menjadi bencana. saya jadi malas melakukan apapun.
padahal, mungkin saja arahan saya yg kurang jelas. mungkin saya kurang telaten mengajari si y hingga ia masih saja kurang teliti. bisa saja sebenarnya saya yg kurang kooperatif.
kemarin saat saya merasa putus asa, dan saya merasa perlu membuat proposal, setelah saya menandatanginya, saya melihat tanda seru di belakang tanda tangan saya yg berupa tulisan ika disambung itu. saya ingat kembali citra diri yg saya inginkan dari tanda seru itu. saya menyukai hal2 yg seru. dan putus asa itu gak seru sama sekali. putus asa bukan sifat orang yang pake tanda seru dibelakang tanda tangannya.
saya kemudian mempertimbangkan untuk menyimpan dulu proposal saya dilaci, dan mulai hari ini saya akan kembali melakukan hal2 yg terbaik. tidak mengeluh, dan tidak menyalahkan siapa-siapa. saya memang bukan siapa-siapa. saya mungkin tidak akan pernah mampu membuat manuver2 menakjubkan. tapi saya akan melakukan segalanya dg cara paling baik yang saya mampu. kalo saya tukang sapu jalanan, saya akan menjadi tukang sapu yang tak akan menyisakan sampah dijalanan. kalo saya seorang pelayan, saya akan melayani orang lain dg standart pelayanan prima dan excellent service. menjadi apapun saya, diranah apapuon saya, saya akan melakukan yg terbaik yang saya bisa.
ganbatte kudasai!!
ayo berjuang!!
ayo semangat!!

p.s: coba bandingkan kalo kalimat diatas gak pake tanda seru. gak greget, kan?


salam manis,
ika!!
:D

tanda seru di belakang tanda tangan

sudah lama sekali saya tidak ganti tanda tangan. kalo gak salah sejak smp. tanda tangan saya ya cuma gitu2 aja. tulisan ika disambung, diakhiri tanda seru. iya. tanda seru.
tanda seru, selain menandakan sbg kalimat perintah, saya anggap sbg penyemangat diri. untuk memberi tahu orang2, bahwa ika yg tanda tangan itu adalah ika yg selalu bersemangat. pribadi yg selalu berjuang. begitulah citra diri yang ingin saya citrakan.
tapi beberapa minggu ini sepertinya saya melupakan filosofi tanda tangan saya sendiri. saat saya terjebak masalah, dan alih2 mengakui semua itu adalah kesalahan saya, saya malah lebih sering mencari kambing hitam.
'karena si x tidak mengikuti arahan saya, makanya semua jadi begini'
'si y kurang teliti, si, jadi saya repot harus mengkoreksi lagi'
smua orang salah. cuma saya yg paling benar. saya merasa dikelilingi orang2 yg tidak mampu mengikuti ritme saya. Saya menjadi frustasi dan merasa yg saya lakukan menjadi tidak berguna. saya merasa semuanya
berubah menjadi bencana. saya jadi malas melakukan apapun.
padahal, mungkin saja arahan saya yg kurang jelas. mungkin saya kurang telaten mengajari si y hingga ia masih saja kurang teliti. bisa saja sebenarnya saya yg kurang kooperatif.
kemarin saat saya merasa putus asa, dan saya merasa perlu membuat proposal, setelah saya menandatanginya, saya melihat tanda seru di belakang tanda tangan saya yg berupa tulisan ika disambung itu. saya ingat kembali citra diri yg saya inginkan dari tanda seru itu. saya menyukai hal2 yg seru. dan putus asa itu gak seru sama sekali. putus asa bukan sifat orang yang pake tanda seru dibelakang tanda tangannya.
saya kemudian mempertimbangkan untuk menyimpan dulu proposal saya dilaci, dan mulai hari ini saya akan kembali melakukan hal2 yg terbaik. tidak mengeluh, dan tidak menyalahkan siapa-siapa. saya memang bukan siapa-siapa. saya mungkin tidak akan pernah mampu membuat manuver2 menakjubkan. tapi saya akan melakukan segalanya dg cara paling baik yang saya mampu. kalo saya tukang sapu jalanan, saya akan menjadi tukang sapu yang tak akan menyisakan sampah dijalanan. kalo saya seorang pelayan, saya akan melayani orang lain dg standart pelayanan prima dan excellent service. menjadi apapun saya, diranah apapuon saya, saya akan melakukan yg terbaik yang saya bisa.
ganbatte kudasai!!
ayo berjuang!!
ayo semangat!!

p.s: coba bandingkan kalo kalimat diatas gak pake tanda seru. gak greget, kan?


salam manis,
ika!!
:D

Maret 27, 2011

octovio

dulu, saya paling sebel kalo ponakan saya tidak mau tidur siang. maka, saat saya disuruh kakak saya menidurkan ponakan saya, saya menceritakan cerita seram padanya. tokoh utamanya octovio, kakek penyihir yang suka menculik anak-anak yang tidak mau tidur siang.

si octovio ini saya gambarkan sbg kakek bongkok berhidung panjang yang memanggul karung berisi anak-anak yg tidak mau tidur siang dipunggungnya. ia tinggal sendirian di gunung tugel (nama gunung mati di kampung saya). di gubuk yang ada cerobong asapnya. digubuk itu ia punya panci raksasa tempat dimana ia akan merebus anak-anak yang tidak mau tidur siang untuk dibikin sayur opor.

saya sudah lupa darimana saya mendapat ide itu. waktu itu tujuan saya simpel, ponakan saya cepat tidur, dan saya bisa maen2 sendiri tanpa gangguan.

cerita itu sudah lama sekali. saya bahkan sudah lupa pernah mereka-reka cerita tentang oktovio itu. tapi kemarin, saat 2 sepupu saya, hana dan riski main ke kos saya, saat adiknya tidak mau tidur siang, hana menakut-nakuti adiknya akan kedatangan octovio.

saya kaget sekali. sudah sebelas tahun yang lalu, dan saya tidak pernah menceritakan octovio kepada sepupu2 kecil saya ini. tapi rupanya ponakan saya menceritakan octovio pada adiknya yg lebih kecil, dan diceritakan kembali ke sepupu2 saya yg lebih kecil lagi.

haha. padahal itu cuma fiksi karangan saya saja.

mau tau apa jawaban risky saat ditakud2i kakaknya?
'octovio kan dikutoarjo. ini kan jogja'
hana pun tidak mau kalah,
'kan octovio naik pramex'

dasar anak-anak. smoga setelah besar mereka tau octovio tidak beneran ada. :D

oiya, octovio diambil dr nama belakang keponakan saya, abrylia damai octaviana. skarang dia sudah kelas 2 smp, dan gak takud lagi pada octovio ;)

Februari 11, 2011

review-reviewan: Amélie Poulain


Judul: AMELIE

Sutradara: Jean-Pierre Jeunet

Skenario: Jean-Pierre Jeunet

Pemain: Audrey Tautou, Dominique Pinon, Madeleine Wallace

Produksi/Distributor: Miramax Film



pernah berfikir bahwa kau bisa melakukan hal-hal kecil yang akan membuat orang lain bahagia? semacam guardian angel gitu?

Amélie Poulain pernah.



hehe. iyaaa. itu film yang minggu lalu saya tonton. saya sampe mengulangnya 3 kali supaya mudeng. maklum, saya agak ddk (daya dong kurang). film lama. keluaran tahun 2001. sialnya saya baru nonton sekarang. saat menontonnya, saya sampe berfikir begini, ya ampuuunnn, kemana saja saya selama ini.

oke, jadi, suka atau tidak, mencibir saya begitu ndeso atau tidak karena baru nonton film ini setelah 10 tahun dirilis, saya tetap akan menceritakan film ini. hehe.

Amélie Poulain sejak kecil tidak pernah bersekolah. ayahnya, seorang mantan dokter militer, seorang yang keras hati dan tertutup, menganggapnya memiliki kelainan jantung, sehingga ia tidak boleh bepergian. jadi ibunya yang mengajarkan membaca dan menulis untuk Amelie di rumah.sayang sekali ibu amelia meninggal dunia karena tertimpa orang bunuh diri yang melompat dari sebuah katedral. sejak itu ayah amelie menjadi semakin tertutup, dan sering nyuekin amelie. ayah amelie malah membuat semacam kuil untuk menyimpan abu istrinya, dan menaruh boneka disana. amelie kecil menjadi semakin kesepian.

Februari 08, 2011

suatu sore di rumah sakit

Beberapa hari ini Tatiyana tidak masuk kuliah. Eyangnya dirawat dirumah sakit. Tatiyana harus menungguinya karena cuma ia yang tinggal dengan eyangnya di Jogja. Ayah dan Ibunya yang tinggal di jakarta, belum sampai di Jogja, karena masih ada pekerjaan. selama beberapa hari itu, aku belum sempat menengok eyang tatiana di rumah sakit, karena selesai kuliah aku harus segera menuju warnet tempat kerjaku.

untunglah hari ini aku bisa mengambil jatah liburku di warnet. aku sudah berencana menengok eyang di rumah sakit wirosaban, tempat eyang tatiyana di rawat. pagi tadi, sebelum aku berangkat ke kampus, aku sudah menelphon Tatiayana. Ia masih di rumah sakit. ayah ibunya sudah tiba, dan kalau aku mau menengok Eyang-nya, aku harus ke rumah sakit wirosaban, di bangsal edelweis.

rumah sakit ini besar sekali. Tatiyana bilang, kalo aku masuk lewat igd, aku bisa lebih cepat sampai daripada aku lewat depan. masalahnya aku tidak tau dimana pintu IGD-nya. aku mau menelphon Tatiyana untuk menjemputku di pintu depan, tapi sial, batre ponselku habis. aku pasti lupa tidak men-charge-nya tadi. baiklah, aku akan bertanya pada petugas disana. seorang perawat memberi petunjuk jalan padaku menuju bangsal edelweis.

aku hanya perlu meneluuri lorong utama, gang pertama ke kiri, kemudian lurus ke selatan, bangsal edelweis ada di pojok selatan rumah sakit ini. seperti rumah sakit lain pada umumnya, rumah sakit ini menguarkan aroma obat-obatan yang tidak kusukai. baunya menusuk hidung. dinding-dinding rumah sakit ini di cat warna hijau muda. separohnya hijau tua. dan lantainya terlalu licin. sepatu karetku berdecit-decit tiap kali aku melangkah. disepanjang jalan aku bertemu dengan suster-suster muda berwajah suram. sesuram rumah sakit ini.

bangsal edelweis. aku melihatnya setelah aku sampai di depan pintu bangsal kenanga. bangsal kenanga, flamboyant, krisan, dan sampailah aku di bangsal edelweis. aku membuka pintu kayu warna hijau yang lebih pendek dari tubuhku. tidak ada orang. dimana suster-suster jaga, tanyaku dalam hati. aku ingat tatiyana tadi pagi bilang kamar eyangnya ada di sisi selatan. nomor satu dari tempat para perawat berjaga.

aku membuka pintu kamar nomor satu dengan pelahan. sepi sekali. tidak ada tatiyana disana. juga keluarganya. hanya eyang tatiayana sendirian, duduk di tepi tempat tidur. kakinya terjuntai ke bawah. ia sedang menyisir rambutnya yang beruban saat aku datang. ia mengangkat mukanya, dan tersenyum kepadaku. mukanya tuanya pucat,ada selang yang tertancap ditanganya yang memegang sisir. aku menghampirinya, dan mencium tangannya.

"apa kabar, yang? maaf reta baru sekarang bisa menengok eyang." kataku.
eyang tatiyana tersenyum dan meletakkan sisirnya.
"sibuk kerja diwarnet, ya?" tanyanya.
aku tersenyum.
"gimana, yang, sudah enakan, ya? kapan eyang boleh pulang? reta kangen, nih, kolak pisang bikinan eyang."
"eyang sudah sehat, kok, ini sebentar lagi eyang pulang. bosen eyang dirumah sakit ini. makanannya gak enak." ia berbisik sambil tertawa kecil.
aku ikut tertawa.
"dirumah sakit memang makanannya gak enak, yang." kataku menimpali.
"eyang kangen sama eyang kakung. pengen mengulang-mengulang kenang-kenangan jaman dulu. hidup terlalu lama didunia dengan banyak kenangan sungguh menyiksa sekali, ta." eyang tatiyana berkata sambil menerawang.
muka tuanya terlihat pucat. iya, pasti menyesakkan sekali hidup hanya berteman dengan kenangan akan orang yang dicintainya. eyang pasti kesepian hidup dengan tatiyana saja yang sibuk kuliah. aku tak tega melihat wajahnya yang sedih.
aku melihat sekeliling kamar ini dan melihat tas tatiyana di atas lemari di pojok ruangan.
"yang, tatiyana mana?"
"baru keluar. tuh, tasnya ketinggalan. anak itu memang slebor. tapi sabar sekali ia. menunggui eyang tiap hari. dia juga tidur disini tiap malam,lho, ta." kata nenek sambil menerawang.
"memang kadang-kadang eyang dan tatiayana sering berselisih pendapat. yah, namanya juga beda generasi. pikiran anak jaman sekarang berbeda dengan eyang yang sudah puluhan tahun hidup di dunia. banyak hal-hal yang tidak sama. kenangan eyang waktu muda berbeda dengan jaman sekarang."
aku tersenyum. iya, tatiyana memang sering mengeluh tentang eyangnya yang terlalu kolot. tapi aku tau pasti, tatiyana sayang sekali dengan eyangnya.
"dia juga cerewet sekali dengan jam makan eyang. dia itu selalu memaksa nenek menghabiskan makanan-makanan tidak enak yang di berikan oleh perawat. padahal bukannya eyang tidak mau menghabiskan. makanannya tidak enak, ta. dan lidah eyang pait."
"namanya juga lagi sakit, yang. semua yang enakpun tidak akan terasa enak." kataku sambil memegang tangannya.
"coba kamu tengok ke luar, ta, kayaknya tatiyana datang. pasti ia mau mengambil tasnya yang ketinggalan." kata eyang lagi.

aku berdiri, dan menuju pintu untuk keluar. aku melihat tatiayana baru saja membuka pintu kayu setengah badan di bangsal ini. mukanya pucat. matanya merah. tatiyana pasti habis menangis. ia kaget melihatku disini.
"ta, kok kamu disini?." tanyanya.
"iya, kan nengok eyang."
"ta, eyang sudah meninggal...." kata tatiyana.
kemudian ia menghampiriku, dan menangis sejadi-jadinya.
eyang? meninggal?
aku bingung sekali.
"ta ta tapi, na, aku baru saja menengoknya." kataku linglung.
tatiyana malah menangis semakin keras.
"eyang sudah meninggal, ta. kami mau membawanya pulang ke rumah. aku kesini mau mengambil tasku yang ketinggalan."
hah? mana mungkin.
aku menyeret tatiyana ke kamr pertaman di bangsal ini. kamar eyang tatiyana dirawat. pintunya berderit saat ku buka.
tak ada siapa-siapa disana. kamarnya rapi. tak ada eyang tatiyana yang sedang duduk menyisir rambutnya. tidak ada selang infus. hanya ada tempat tidur kosong, lemari di pojokan, dan tas tatiyana diatasnya.




suatu siang di rumah sakit wirosaban. :D

babi

setiap sabtu, koran lokal di jogja menghadirkan ulasan tentang tempat makan tempat makan enak di seputaran yogyakarta. sabtu kemarin, mereka mengulas warung makan bermenu utama babi dì seputaran concat. sore ìtu saya membacanya, melihat gambarnya, dan berkata kepada teman saya, bahwa masakan dari daging babì itu terlihat begitu lezat. babi lombok ijo, semur babì, rica-rica babi. hmmm.
tau tidak bagaimana tanggapan teman saya?
teman saya mengkuliahi saya tentang makanan yang diharamkan oleh agama, ancaman neraka bagi yang melanggar. dan bla bla bla. beberapa teman lain yang mendengar pembicaraan kami -nampaknya- memandang saya dg pandangan-melìhat-hantu.
hey, saya tidak bìlang ingin makan babì. saya hanya mengatakan bahwa olahan babi itu terlihat lezat. kok bìsa-bisanya teman saya bersikap seolah-olah saya akan melakukan dosa besar.
saya merasa gelì. kemudian, saya bertanya kpd kawan saya tadi,
'da, kamu masì pacaran sama mbk2 cd merah?'
'kamu tau, gak, kalo pacaran, berdua-dua an ditempat gelap itu juga haram?'
teman saya tersenyum malu, dan tetap menyanggah, bahwa makan daging babì jauh lebìh haram.
saya tidak melanjutkan perdebatan lagi. berdebat tentang agama antara orang yg tidak tau apa-apa rasanya seperti orang buta memperdebatkan bgmana bentuk gajah, padahal mereka tìdak pernah melihat gajah. :D
menurut saya makan makanan yang diharamkan oleh agama, sama berdosanya dg mencuri, berbohong, menggunjìng, tìdak sholat, berzìna (termasuk zìna mata, zìna pìkiran), korupsi besar atau kecìl, menipu, memakan hak anak yatim, aborsi, tìdak puasa di bulan ramadhan, minum khamr dan lain-laìn yang diharamkan oleh agama. kalo tingkat-tingkatan dosanya saya memang tidak terlalu tau.
apa bedanya dg mengatakan bhwa masakan dari babì ìtu terlihat lezat, coba? apa mungkin karena hal-hal yang haram lainnya sudah sangat umum dan serìng kìta temui, ya? sehingga hal2 haram yang tidak umum, yang jarang ditemukan jadi terdengar seperti dosa maha besar?

ndak tau, lah. saya kok malah sepertì orang buta yang berbicara tentang gajah, ya?

oh iya, saat menulis tentang ini, tiba2 saya ingat senukìl pelajaran agama darì bpk guru agama di sekolah (yang dulu saya benci, tentu saja) tentang dosa. bahwa kata beliau, dosa adalah, ketika ada orang lain berbicara tentang itu, hatimu berdesir ktka mendengarnya. Jadi pada dasarnya, setiap orang punya fìlter sendirì2 terhadap hal2 yg dìpìkirkannya. masalah aksi, ìtu tergantung pd penguasaan dirì mereka, kan?

:D