Juli 22, 2009

Become old and weak

Dia tertidur meringkuk di bangku teras. Tidak berbaju. Hanya mengenakan celana pendek krem lusuh. Matanya terpejam. Kerut merut di dahi dan sekeliling matanya, menunjukkan betepa tuanya ia. Kulitnya kendur. Tato-tato bekas kejayaan masa mudanya tampak buruk dan tak layak menempel lemas di punngungnya, tampak tumpang tindih terlipat kulitnya yang bergelambir. Sesekali ia mengigau, menceracau tak jelas.

Jam 6 nanti, anak perempuannya yang galak dan judes akan membawanya ke kamar mandi umum. Menyeret-nyeretnya dengan tidak sabar. Sedang ia harus berjalan tertatih-tatih, menyeret kedua kakinya yang lemah. sambil berteriak-teriak.

Saya tidak tau apa yang ada dalam pikirannya, kepalanya sama sekali tidak transparan. Saya mengira, ia pasti menyesal telah menjadi tua. Menjadi lemah, dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Dan percaya atau tidak, mungkin, beberapa tahun lagi, kalo masih ada umur, kita bisa saja menjadi seperti dirinya. Tua. Lemah. Tak berdaya. Tak berpenghasilan. Penyakitan. Dan anak-anak yang tidak tau terimakasih.

Saya pernah bertanya perihal dia dimasa muda. Mereka bilang, Bapak bertato itu dulunya seorang jawara kampung. preman paling ditakuti disini. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaanya sekarang.

Tidak ada yang salah memang. Bahkan berandai-andaipun juga tidak berguna. Apapun dia dahulu pada masa mudanya, ketika tua akan mengalami hal yang sama. Tua, buruk rupa, lemah, tergantung pada orang lain. Bahkan mbak-mbak dan mas-mas berdahi licin, dan seolah bau sorga itu. Tidak ada yang bisa kita lakukan saat masa itu tiba. Tak ada yang tahu apakah nanti anak-anak akan berbakti atau tidak. Miskin atau kaya. Sakit atau sehat. Dan asuransi akan berjalan dengan baik atau tidak, Apapun itu, kita akan sangat tergantung pada orang lain.

Tapi, saya percaya satu hal, bahwa perbuatan baik akan selalu berbalik pada kita. Dan kualat itu benar-benar ada. Jadi, seandainya nanti kita tua seperti mereka, akan ada orang baik yang menolong kita.

Jadi, mbak-mbak cantik, yang hidung kalian minta dibedaki tiap 5 menit sekali, yang berjengit nggaya ketika menginjak lumpur, yang menutup hidung saat tunawisma bau berpapasan dengan kalian di trotoar, lihat disana, ibu tua renta yang mengais sampah itu , nenek yang tidak beralas kaki itu, dan disana, lihat, kan, ibu tua keriput yang terbaring lemah di dipan bambu si rumah reot itu, berkompres air bawang merah. Coba pasangkan wajah kalian disana, mungkin, itu dirimu beberapa tahun kedepan.

Dan, hey, mas-mas ganteng, yang bertubuh atletis, yang harga parfum kalian seharga gaji bapak saya sebulan, lihat itu disana, bapak tua itu, yang punggungnya bongkok, yang berjalan tertatih-tatih menyeret kakinya , tangannya gemetar saat memegang benda, bibirnya menceracau. mungkin saja, wajah itu akan berganti menjadi wajah kita, beberapa tahun kedepan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......