Mei 25, 2008

pecundang?

semua orang pernah melakukan kesalahan. tinggal bagaimana Ia menyikapi kesalahan itu, yang memilih menjadi pecundang seumur hidupnya, akan mencari kambing hitam atas semua akibat dari kesalahannya itu, Ia akan cenderung mencari pembenaran atas dirinya sendiri, orang lain lah yang salah atas semua yang terjadi. Sedangkan seorang yang bermental juara, akan berusaha menelaah kembali kesalahan-kesalahannya, kemudian, melakukan sesuatu hal sehingga kesalahannya tidak berlanjut lagi.
ah, dan saya pikir kadang saya memang pecundang......

Mei 21, 2008

memori telo godog

"simbah, masak ora?"
"ora, nok. tapi simbah nggodog telo ning mburi"

lagi lewat rumah deket kos2an saya, pas denger suara mbak2 yang cuma tinggal berdua sama embahnya, sepertinya si mbak baru pulang kerja. mungkin dia lapar, mau makan, dan nanya sama embahnya. 

Saya jadi inget simbah simak saya, hobinya juga nggodog telo, dengan santan kental dari pohon yang kami punya sendiri, dimasak sampe santannya habis.  Sehabis maghrib, biasanya mbah simak menemani saya dan adik saya belajar, sementara mbah kakek nonton berita sambil ngemil telo godog itu.  sambil tangannya membawa tebah yang ia kibatkan setiap kali ada nyamuk diatas kepala kami.  Sementara mbak simak ikut melihat buku2 kami, sambil mulutnya mengunyah telo godog. sunyi. saat itu hanya suara tv yang terdengar, kadang juga kecapan mulut kami yang menguyah kudapan murah meriah itu.  atau kibatan tebah dari batang lidi pohon kelapa kami yang dibawa mbah kakek.

Dan sekarang saya hanya bisa mengenangnya sambil menyusut hidung saya supaya saya tidak menangis.  Tinggal di Jogja sendirian benar2 membuat saya menyesal tumbuh besar dan menjadi dewasa.  Inginnya mengenang dan kembali ke masa2 saya berumur 4, 5, 6, 7, 8, 9,  saat itu semuanya kok rasanya mudah.  sendiri enggak sendiri semuanya sama aja. asal saya masih bisa nyari daun2 untuk saya potong2, asal saya masih punya kotak rokok bekas untuk tempat tidur gambar barbie saya, asal saya masih punya mbak kakek yang ngasih sangu, atau mbah simak yang nggodog telo tiap ada rejeki, semuanya gampang, mudah.....

Dan saya kok ingin kembali ke masa itu.

halah, ini saya lagi kena penyakit kasihani saya lagi.  seharusnya saya memang lebih banyak bersukur daripada ngeluh.....

Mei 18, 2008

gudeg mbah min

minggu pagi,
saya selalu berangkat kerja lebih pagi dari biasanya. karena, yang pertama, biar ada cukup waktu untuk ke bunderan UGM, nyari buku rijek. kedua, biar enggak berpapasan sama tetangga-tetangga.
capek juga tiap hari berangkat kerja selalu ditanya, "kerja, ya, mbak? kok enggak pernah libur?".Dan biasanya saya cuma tersenyum, sambil njelasin kalo saya liburnya tuh hari sabtu, hari minggu cuma bantuin embak yang di kantor. biar enggak sendirian. Padahal dalam hati saya bilang, " mau libur, kek, enggak, kek, emang harus laporan sama kalian". Ah, mungkin sebenarnya mereka begitu perhatian pada saya....(ayo.... keep on positip!!!!)

tujuan pertama saya, ke pasar ndemangan, nyari bubur gudeg sama telur item. Hingga sampailah saya pada lesehannya mbah min, orang tua bungkuk yang jualan gudeg di emperan pasar demangan.
"mBah, nyuwun bubur gudeg kalih tigan, pedes."
"Iyo, nok. ealah, Nok, saiki opo2 larang, gori yo larang tenan. iki ora nganggo gori, yo, nganggo gudeg bung, yo...(bung= bambu muda )"
"waduh, mbah, nopo nggih enak gudeg bung niku, lha gek pripun menawi gudeg mboten onten gorine?"
"lha yo, mbuh, nok. lha wong opo2 larang kabeh.gori saiki seliko 9 ewu. kuwi wae durung di onceki. endok sekilo 11 ewu. lengo mambu sak liter 35, lha wong mlarat koyo simbah iki njur piye....."


Begitulah kalo apa2 mahal. gudeg gori aja diganti gudeng bung. lama2 kalo bung juga mahal, gudeg bung juga bisa diganti gudeg sisa potongan kayu, atau gudeg sandal jepit bekas..... Oalah, mbah min,

Mei 17, 2008

be positip

positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.positip.

lho, kok malah kayak nyoba alat tes kehamilan. padahal maunya maksa selalu berpikir positip. hehe.

ah, ini hanya saat inget obrolan saya dengan pak juragan.

Mei 15, 2008

g ada judul

mata panas. bosen abis. mana enggak ada bacaan pulak. ke pak Zul yang jualan buku bekas juga g berguna, g ada buku bekas baru. mau pulang, besok masuk kerja. bosen......

Mei 14, 2008

Ini Jakarta?

Berawal dari sore yang begitu kemrungsung, karena harus berpacu dengan waktu supaya tidak ketinggalan kereta, akhirnya sampe juga di Jakarta. Saya yang enggak tau apa-apa ini ditolong seorang bapak yang baik hati hingga sampe dengan selamat sampe di Hotel jelek murah yang agak bau pesing. Ah, g papa, yang penting saya dapet tempat murah untuk tidur, mandi dan istiraharat. Er, tadinya saya pikir, pergi ke Jakarta adalah memasuki suatu kota yang penuh para kriminal, sehingga saya harus hati2 menjaga dompet dan barang-barang yang lain. lha gimana enggak, semua orang bilang, disana rawan, hati-hati sama orang yang enggak dikenal, kalo ditepuk orang dari belakang, bales tepuk, biar g digendam, uangnya disebar, biar kalo ada yang nyopet, masih ada uang, dll,dll. Eh, ternyata sama aja sama kota-kota lainnya, hanya disini lebih panas, dan jarak yang saya pikir dekat, disini mereka bilang jauh. Dan rupanya enggak semua orang di sana jahat. Ada yang baik, kok. Yah, beginilah kalo katrok... hehehe.....

Mei 11, 2008

change?

enaknya berubah jadi gimana, ya?. saya bener2 enggak tau. Semua orang bilang perubahan itu penting. masalahnya, saya enggak tau mau berubah jadi apa. Rasanya saya juga udah berubah kok dari tahun ke tahun. Wong dulu saya muntah terus kalo naik bis, sekarang enggak, kok. Jadi, ya saya anggap, sekarang saya berubah. haha.

Rasanya kok jadi dewasa enggak enak, ya?. Banyak yang komlain,harus banyak mendengarkan orang lain, tampil seperti tampilan orang lain, melakukan kegiatan yang orang lain kerjakan, aksesoris yang orang lain pake, gaya hidup orang lain. Kalo enggak sama dengan mereka, pasti mereka bilang aneh, dan enggak mengikuti tatanan yang ada. Aneh, kenapa orang bisa memutuskan seseorang itu aneh apa tidak, hanya karena seseorang itu tidak sama dengan orang kebanyakan. Ah, saya sih lebih suka jadi, pippi, tokoh utamanya novel astrid Lindgren, yang minum pil anti dewasa, sehingga ia akan menjadi anak-anak selamanya, tidak usah pusing menjadi dewasa...

Sayangnya kok waktu berjalan terus. Hingga saya jadi 20, 21, 22, 23, Dan akhirnya semua orang bilang bahwa saya sudah dewasa, dan saya tidak boleh terlalu sering melarikan diri di kamar kos saya yang pengap, membaca ulang semua goosebumbps, doraemon, espermami,donal bebek, monika, dan semua novel misteri saya. Tapi saya tidak mau mengakhirinya, saya senang mengingat masa kecil saya, karena pada saat itu, tidak ada yang menuntut saya untuk menjadi dewasa, saya bebas menjadi apa yang saya inginkan. Bahkan, tidak ada yang menertawakan saya ketika saya ingin menjadi astronot. Kalo sekarang? hah... Mungkin itu juga tanda bahwa saya belum dewasa.

Ah, ini hanya pre bday sindrome saja, saya rasa. Dan, trimakasih pada Indosat.Kamu yang pertama kali memberi selamat. haha.

Mei 07, 2008

don't disturb me

hey, sudahlah, enggak usah banyak bicara. Enggak usah sok peduli dengan saya. Saya tetap hidup kok meski enggak ada orang yang menganggap saya ada. Jadi, please, jangan usik saya dengan kata-kata sok bijak yang terlontar dari mulutmu. Kamu pikir kamu manusia tersuci didunia, yang bisa dengan seenaknya berkata bahwa saya semestinya akan mendapat teguran dari Tuhan, karena kesalahan-kesalahan saya. Memangnya kamu tau apa tentang kesalahan saya?. Dan apa sih, yang kamu ketahui tentang pecundang?. Saya pecundang apa bukan, itu kan bukan urusan kamu. jadi, shut up sajalah. Dan memangnya kenapa dengan mati muda?. Sudahlah, saya sedang sakit, jadi jangan menambah sakit kepala saya. See?

Mei 06, 2008

Dancing on the Edge

lepas malam, mata masih sembab dan hidung masih mampet, setelah baca novel yang sukses bikin saya termehek-mehek sendirian. hehe. Novelnya berjudul Dancing on The Edge, bikinan Han Nolan. Iya, novel lama, tapi memang saya baru bisa baca sekarang. maklum kere, jadi cuma bisa beli novel pas pameran buku aja. udah gitu, belinya juga di kelompok buku yang adul2an.
Cerita tentang seorang anak bernama Miracle, yang kata neneknya, seorang semacam cenayang, lahir dari ibu yang sudah meninggal. Suatu hari, pada saat Nenek miracle mengadakan acara pemanggilan arwah yang dihadiri oleh bibi dan pamannya, ayah Miracle menghilang. Ia meleleh, kata nenek miracle. Kemudian Miracle pindah ke rumah kakek Opal, kakeknya, disana Ia belajar menari diam2. Sampai suatu ketika, pada ulang tahunnya yang ke 13, ia menari di ruang bawah tanah, dan rumah kakeknya terkena badai. Miraclepun tinggal bersama Bibi dan Pamannya. Sampai kemudian Ia terbakar, karena ingin membuktikan ucapan neneknya, bahwa manusia bisa meleleh. Miracle mengalamai luka bakar yang parah, ditambah keadaan psikologinya yang makin sakit. Sampai akhirnya Miracle bertemu dengan Dr. Deangelis, seorang psikolog yang membantunya untuk sembuh.
Dan saya, yang dengan sok naifnya menyamakan kesepian hati miracle sama dengan diri saya, hanya bisa melelehkan air mata saya, hingga hidung saya yang pilek ini makin buntu. Saya kok bisa-bisanya merasakan kepedihan hati miracle, bahkan sampai dia tidak mau bicara pada siapapun. Apalagi pas cerita Miracle pada saat belajar menaiki, etain, sepeda tua yang dibelikan kakeknya pada hari ulang tahunnya yang ke 12, kok saya jadi inget mbah kakek saya yang mengajari saya naik sepeda.
Saya jadi kagum banget sama Han Nolan, pinter banget sih dia bikin novel sampe saya bener2 beku dan enggak beranjak dari kasur saya yang panas sampe novelnya bener2 habis. hehe. Ada beberapa puisi di buku itu yang bagus dan inspiring banget. Tapi saya lupa. Dan, yang pasti bener banget kata Han Nolan, bahwa cinta itu memang hal yang paling nyata yang ada di bumi ini. Arghhhh............



p.s: jadi kangen sama mbah simak dan mbah kakek. Juga phanter, sepeda tua saya

Mei 02, 2008

ngintip box sebelah

hehe. ini bener2 g baik.
jadi, pas mau kirim monthly report ke pak Juragan, dari warnet, iseng2 ngintip orang yang ngenet di box sebelah, lewat lubang kecil di samping box. eh, lha kok ternyata mas-mas yang lagi ngenet disana lagi buka site yang gambarnya mbak2 pada enggak pake baju. hehe. terus, ya saya intip muka si mas2 tadi, ternyata tampangnya alim banget. ada beberapa jenggot halus yang tumbuh di dagunya, ditambah kacamata yang nongkrong di hidungnya. hehe.hehehe.