September 10, 2008

Bagamana Rasanya Terbang

Kamu bisa terbang?. Iya, benar, terbang. Sambil mengepakkkan sayapmu. Tidak bisa?. Oh, sudah kuduga. Hei, dengar, ya, Saya punya rahasia. Dan saya hanya akan membaginya denganmu. Berjanjilah kamu tidak akan bilang siapa-siapa. Rahasianya adalah, saya bisa terbang. Iya, benar, saya bisa terbang.

Tidak percaya?. Kapan-kapan, menginaplah dirumah saya, nanti saya akan ajari kamu terbang, Oh, kebetulan dirumah saya ada 1 kamar tidur yang kosong. Tidak terlalu besar. Tapi kamu kan tidak perlu membawa barang banyak. Kamu cukup membawa sayapmu saja dalam tas.

Nanti, 1 jam setelah tengah malam., saya akan membangunkanmu. Ayo, cepatlah bergegas. Kenakan sayap putihmu dipunggung. Cepatlah berjalan. Lewat belakang. Iya, benar, lewat belakang, jangan lewat depan. Ini rahasia, oke?. Jangan sampai tetangga sebelah rumah saya melihat kita terbang. Yak, betul, kita lewat pintu belakang, lewat rumpun-rumpun mawar yang saya tanam di halaman belakang. Hey, bukan benar-benar keluar. Kita hanya perlu melewati batang pohon flamboyant berbunga warna orange yang berbentuk gerbang.

Nah, kau lihat kan, ini dunia yang benar-benar beda. Dunia dibalik gerbang flamboyan. Jangan tengok kebelakang. Kita tidak memerlukan barang-barang di balik gerbang. Kau bisa lihat tidak, cahaya kuning kerlapkerlip seperti kunang-kunang?. Terbang kesana kemari diatas runput setebal beludru yang kita injak?. Ayo, coba lihat lebih jelas. Kelihatan kan kalo itu bukan benar-benar kunang-kunang. Itu semacam peri-peri kecil yang mengeluarkan cahaya dari tubuhnya, Mereka mengenakan gaun pendek berwarna kekemasan, diatas kepalanya ada semacam tiara kecil yang berkilauan. Sayapnya transparan. Dengan glitter warna-warna seperti yang kau pasang di cat kukumu. Lihat kan, mereka bertepuk tangan sambil tersenyum menyambut kedatangan kita.

Ayolah, jangan terlalu lama terpana seperti itu. Sini, saya gandeng tanganmu. Hentakkan kakimu ketanah. Nah, lihatkan kaki kita tidak menginjak bumi lagi. Kita tidak lagi terpengaruh oleh gaya grativasi bumi. Coba gerakkan sayapmu lebih sering. Lihat, kita mulai melayang lebih tinggi. Hey, jangan takut, sini, pegang tangan saya. Tuh, kan kita terbang. Kamu bisa merasakan hawa sejuk cenderung dingin membelai pipimu, kan?. Kita terbang. Tinggi. Tinggi. Tinggi. Tinggi.

Pejamkan saja matamu. Biarkan angin membawamu terbang melayang kesana kemari. Bisa kau cium kan bau daun-daun basah?. Atau angin yang mendesing pelan di sekitar telingamu?. Lihat, kan betapa ringan lenganmu?. Kamu lihat, kerlap-kerlip cahaya peri kecil mengikuti kita. Damai. Nyaman. Perlahan. Dan semua waktu milik kita. Kita bisa bebas terbang, berputar, menari, tertawa.

Kau dengar sesuatu?. Seperti suara tawa?. Ayo ikuti saya pergi kebalik awan. Oh oh, maaf, sebenarnya saya bohong padamu. Ini bukan rahasia, kok. Ini dunia mimpi. Semua orang punya sayap dan bisa pergi ke balik pohon flamboyant berwarna orange. Orang-orang hanya cukup memejamkan matanya. Karena hanya dengan mata terpejam pikiran kita bisa terbuka lebih lebar. Dan kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan. Meninggalkan dunia nyata yang penat dan pura-pura, rutinitas yang membosankan, pekerjaan yang tak kunjung selesai, hal-hal yang terpaksa harus kita kenakan dan kerjakan, tugas-tugas tak masuk akal, rasa lelah, sedih, lungkrah, ketegangan-ketegangan, ketakutan, amarah, emosi, persaingan, penindasan, kekurangan, dan hal-hal buruk yang hanya bisa kamu temui di dunia nyata. Karena disini hanya ada 4 rasa, damai, damai, damai dan damai. Tak perlu berebut, Disini semua orang akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Siapa yang ingin dan tidak ingin mereka temui.

Oke, jadi kamu sudah tau kan, bagaimana rasanya terbang?

Kamu hanya perlu memejamkan matamu. Dan saya akan membangunkanmu 1 jam setelah tengah malam.

2 komentar:

  1. ah masza see..
    coba ah...eh bener lho..
    pikiranya yg terbang.

    BalasHapus
  2. dreams are for those who sleep. life is for us to keep.

    BalasHapus

monggo......