Juni 12, 2008

cita-cita

Waktu kecil, saya bercita-cita jadi astronot. Keren kan? saya bisa pergi ke bulan, ke planet lain selain bumi, dan pergi melayang-layang dalam dunia yang tidak bergravitasi. Tapi makin lama, semakin saya besar, cita-cita saya semakin sederhana, setelah jadi astronot, cita-cita saya berubah menjadi pemadam kebakaran, habis itu mau jadi penulis, setelah itu jadi pengusaha, jadi wanita karier, dan setelah saya tau semuanya tidak mungkin, sekarang saya malah bingung kalo ditanya apa cita-cita saya.

Dan saya semakin bingung saja kalo ditanya apa tujuan hidup saya. Menjawab apa tujuan hidup saya, tidak segampang seperti menjawab pertanyaan 'mau kemana, ka, hari ini?'. Saya pikir, tujuan hidup adalah sesuatu yang sakral, krusial, dan super penting. Sampai-sampai, saya takut mau menentukan apa itu. Hingga suatu hari, ketika saya bertanya, bagaimana caranya memotivasi diri sendiri, dan kemudian saya ganti ditanya, kamu punya tujuan?. kalo kamu jelas mau pergi kemana, kamu pasti selalu termotivasi untuk menuju kesana. kalau ada hambatan disatu jalan, kamu akan segera pergi mencari jalan lain. Kalo jalan lain juga tertutup untukmu, kamu akan meminta bantuan orang lain untuk mengantarmu kesana. Itu sangat berbeda bila kamu hanya pergi tanpa tujuan, ketika jalan menuju tujuanmu tertutup, pasti kamu akan cenderung untuk balik ke rumah.

Saya hanya duduk melongo, menerawang, mencoba mencari tau, dengan kapasitas otak saya yang begitu kecil ini. Tapi, tujuan hidup enggak sesederhana itu. Mungkin tidak, tapi bisa aja sederhana seperti itu. Tujuan hidup itu, kalo kamu memikirkannya, kamu akan merasa sangat terharu sekali, sampai kamu bisa meneteskan air matamu. Itu bisa terjadi pada semua orang. bahkan penjahat sekalipun. karena sekeras2nya hati manusia, dia punya suatu titik dimana dia merasa sangat emosional.

Jadi, insinyur, pengusaha, dosen, itu bukan cita-cita?. bukan, itu keinginan, cita-cita itu tujuan akhir, kalo seseorang sudah jadi insinyur, pengusaha, dosen, apa habis itu sudah?. semuanya sudah berhenti?. Tidak kan?, setelah itu seseorang akan terus mencari, mempunyai keinginan-keinginan lagi. Kalo seseorang tidak tahu tujuan hidupnya, ia tidak akan tau ia akan per kemana,
akan melewati jalan yang mana, dan ia bebas menyerah kapan saja ia mau.

Dan sekarang saya sedang melongo, didepan gerbang hidup saya, yang tidak ada tulisan apa-apa diatasnya. Oke, saya belum tahu saya akan pergi kemana. Dan saya sedang mencari-cari, sedang menyusun peta saya. Saya tidak tahu bagaimana caranya. Tapi saya akan mencoba. Mungkin beberapa gerbang yang akan saya masuki salah, tapi saya yakin gerbang-gerbang itu saling berhubungan. Jadi kalo saya salah gerbang, saya bisa mengambil jalan memutar, dan menemukan gerbang awal lagi yang belum bernama itu.


Ah, ini hanya obrolan saya dengan pak Juragan, mungkin saya sedang diracuni :D



 

2 komentar:

  1. udah nemu apa yang mau dicita2kan belum? kalo udah, kasih tau gw ya... hehe

    BalasHapus
  2. Apapun langkah yang diambil dan gerbang yang dituju , mulakan dengan satu langkah kecil dan sederhana kayak start with nothing itu lho...

    Juga jangan lupa do'a

    Btw, ganti judul ya..

    BalasHapus

monggo......