Januari 05, 2009

kuku


kuku saya tidak pernah sepanjang ini sebelumnya. saya baru tau pagi ini. pantas saja suka nyangkut kalo ambil barang-barang. Pantas saja suka sakit kalo buat garuk. Lalu pas saya tengok kuku jari kaki, ternyata juga udah panjang banget. semuanya njengat keatas (eh, apa sih bahasa-indonesia-nya njengat?). Pantes suka nyangkut di sepatu.

saya suka sekali memotong kuku. kuku saya sendiri dan kuku orang lain. mbah simak, mbah kakek, temen kerja, anak teman kerja, ponakan, adik, kakak, ibu, bulik, pakde, temen sekolah, temen kuliah, bahkan kakang;), saya pernah memotong kuku-kuku mereka. saya bahkan pernah memotong kuku Andi, adik lak-laki saya waktu tidur,dan akhinya seharian dia tidak mau ngomong dengan saya. Beda dengan saya, adik saya satu ini suka sekali memelihara kuku. pokoknya, kalo saya lihat kamu sedang memotong kuku, maka biar saya yang melanjutkannya untukmu. asik lho memotong kuku itu. letakkan mulut gunting kukumu di ujung jari. tekan ujungnya. ctit.ctit.ctit.ctit. lihat kan kuku-kuku itu berjatuhan. pastikan tidak ada kuku yang melebihi panjang jari.ctit.ctit. ulang lagi. sampai kukunya tidak bisa dipotong lagi.

Kuku yang panjang sering membuat saya takut. saya selalu membayangkan suatu saat kuku-kuku itu tidak terkendali. lalu kuku-kuku itu akan memcengkeram lengan saya, kukunya masuk ke kulit saya, dan darah akan keluar terus dari kulit saya. serem. persis di film-film horor. Lagian apa enaknya coba punya kuku panjang?. bisa menyakiti orang lain, g enak buat garuk-garuk, bisa-bisa patah dan bikin jari berdarah, enggak enak buat nyuci baju, nyuci piring, bahkan main basket.

akhirnya saya memotong kuku-kuku saya cepat-cepat. kuku jari tangan dan kuku jari kaki. katanya, kalo kuku-kuku itu dikubur,kuku-kuku itu bisa berubah menjadi kunang-kunang. Jadi kuku-kuku itu saya bungkus di selembar kertas. tapi dimana saya bisa mengubur kuku-kuku saya?. Sepertinya semua tanah tertutup semen. nah itu, ada pot milik tetangga sebelah kamar yang bisa dimasuki kuku-kuku saya. tapi, apa iya, kunang-kunangnya mau keluar. saya sudah lupa kapan terakhir kali melihat kunang-kunang di kampung saya. sudah lama sekali. Apalagi di sini. Saya ragu. Tapi saya tetap mengubur kuku-kuku saya. siapa tahu kunang-kunangnya mau keluar. kapan-kapan saya kabari kalo ada kunang-kunang di tempat kos saya. bisa jadi itu kunang-kunang dari kuku-kuku saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo......