tag:blogger.com,1999:blog-91918655299146471962024-03-20T01:57:58.460+07:00sebuah perjalanan....karena dunia takkan menunggu....meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.comBlogger205125tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-64098773204412178312014-10-04T13:05:00.000+07:002014-10-04T13:05:02.984+07:00percaya sajakalo sudah tidak percaya bahwa segalanya akan menjadi baik bila waktunya tiba, sebaiknya percaya saja.<br />
kalo sudah tidak percaya bahwa semua masalah akan selesai dengan baik, sebaiknya percaya saja<br />
kalo sudah tidak percaya bahwa tidak ada jalan keluar, sebaiknya percaya saja.<br />
kalo sudah tidak percaya bahwa suatu hari akan datang orang baik yang akan menyayangimu setulus hati, sebaiknya percaya saja.<br />
kalo sudah tidak percaya bahwa Tuhan, akan mengampuni segala kesalahan kita, sebaiknya percaya saja.<br />
karena kita tidak tahu bagaimana cara Dia bekerja. kita tidak tahu rencananya. Yang perlu kita lakukan hanya tetap menjadi baik. tetap berfikiran baik. tetap berbuat baik. jangan merusak rencananya dengan berhenti menjadi baik.<br />
<br />
<br />
pada suatu hari dimana aku marah sekali denganmu.meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-25293872407619200742013-08-31T13:29:00.002+07:002013-08-31T13:29:33.508+07:00titip rindu<br />kutitipkan rindu pada wangi buah mangga yang mulaì menguning matang, pada desau angin sore yang di bisikkan daun-daun pohon kelapa. pada cericit burung-burung. pada senyum ramah tetangga-tetangga.<br />pada gerbong-gerbong kereta yang berjalan perlahan.<br />pada barisan ibu-ibu asongan. pada langit senja di ujung barat. pada hamparan-hamparan sawah yang menghijau. pada hewan-hewan ternak yang di halau masuk kandang. pada pengendara-pengendara motor yg melamun menunggu kereta lewat. pada tiang-tiang yang berlari mundur. pada denting suara troley. pada rintik hujan yang menyambut. pada burung-burung yang pulang kerumah. pada sayup suara adzan maghrib di kejauhan.<br />pada mereka kutitipkan rindu. untuk kembali pulang. pada suatu kota dimana rindu berawal dan bermuara.<br /><br />antara kutorajo-yogyakarta<br />meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-29961103291710779942013-04-20T12:10:00.000+07:002013-04-20T12:10:23.708+07:00jaket bapakku Ini jaket favoritku yang baru. Bukan jaket baru, sih. bahkan
ini jaket tua. usia jaket ini lebih tua dari usiaku. dan usiaku sekarang
sudah 28. bisa bayangkan betapa tuanya jaket ini? bermotif garis-garis
coklat tua selang-seling dengan krem dan putih. retsletingnya pun sudah
rusak. kainnya tidak terlalu tebal, jadi kalo udara sedang dingin
sekali, jaket ini tidak bisa menyelamatkanku dari rasa dingin. tapi aku
tetap suka. tau kenapa? karena ini jaket bapakku.<br />
Aku belum
lama memiliki jaket coklat ini. baru sekitar 6 bulan yang lalu. dan
sejak itu, aku selalu pergi dengan jaket ini. ke tempat kerja, ke pasar,
ke pantai. kemana-mana. kecuali saat jaket ini di cuci tentu saja.
Tapi seingatku, jaket ini baru sekali dicuci, sih. hihihi.<br />
Aku meminta jaket ini dari ibuku. Aku melihatnya ada dilemari baju ibu
saat ibuku memasukkan selendang-selendang dan gorden-gorden pasca
pernikahan adikku dirumah. Tiba-tiba aku melihatnya begitu saja.
bertumpuk-tumpuk dengan baju-baju lamaku. samar-samar aku ingat pernah
melihatnya waktu aku masih kecil. Tapi dalam moment apa aku tak pernah
ingat.<br />
Ibuku tersenyum saat aku menarik jaket coklat itu
dari tumpukan baju-baju lama, dan mulai mencobanya. bau apak kain lama
yang bertahun-tahun tersimpan dilemari memenuhi hidungku.<br />
"itu jaket Bapakmu, Wid" kata ibu<br />
"oh, ya? kok muat Widya pakai, ya, bu? katanya Bapak gendut?" tanyaku<br />
Ibu merentangkan tangannya, melipat gorden kelabu besar menjadi dua lipatan.<br />
"itu jaket lama sekali. dulu dipake Bapakmu saat masih pacaran dengan ibu."<br />
"Jadi, jaket ini usianya lebih tua dari Widya?" tanyaku tak percaya.<br />
"Iya, Kalo tidak salah, retslitingnya sudah rusak."<br />
"Jaketnya buat widya, ya, bu?"<br />
"Iya. tapi dicuci dulu. bau apek. terlalu lama disimpan"<br />
Tapi aku tidak langsung mencucinya. aku langsung memakainya. bahkan
saat naik kereta ke Jogja pun, aku tetap memakainya. aku tak peduli
orang-orang di kereta mengernyit jijik saat berpapasan denganku. aku
suka bau apeknya, ini bau apek paling enak di dunia. haha.<br />
Kau tau, memiliki jaket ini seperti menemukan harta karun. Kalo kau tak
pernah kenal Bapakmu, bahkan tak tau dimana ia tinggal sekarang, bahkan
adanyapun hanya tampak seperti mitos, hanya ada ceritanya saja. Tak
pernah benar-benar ada orangnya, menemukan satu-satunya barang miliknya
yang tertinggal benar-benar suatu keajaiban.<br />
Rasanya mitos
itu berubah menjadi sejarah. dengan bukti oetentik. bahwa benar-benar
ada seseorang yang bernama bapak. ini buktinya. jaket garis-garis ini.<br />
Mesti aku juga harus jadi menelan kenyataan pait. bahwa ternyata aku
hanya manusia biasa. Tidak seperti nabi Isa yang lahir tanpa ayah.
Ternyata Bapakku pernah ada. Padahal sebelumnya, aku sering berspekulasi
yang aneh-aneh tentang diriku sendiri. seperti alien yang diculik, atau
semacam nabi. hihi.<br />
Semakin lama dipake, jaket ini juga
makin nyaman, lho. aku bahkan sering berhayal yang tidak-tidak. Saat
lengan ku menelusup ke lengan jaket ini, aku seperti merasa bergesekan
dengan kulit tangan bapakku. sawo matang. dengan banyak bulu halus.
jemarinya pasti besar-besar seperti jemariku. Aku bahkan bisa merasakan
keringat bapakku pernah meresap disana. mungkin, noda di ujung lengan
ini juga bekas noda keringatnya.<br />
Saat aku menarik topinya
menutupi rambut ikalku, aku bisa merasakan, dulu, rambutnya pernah
menempel di topi ini. rambutnya pasti ikal. seperti rambutku. Aku
berharap ada satu atau dua lembar rambutnya tersangkut di topi ini.
mungkin saat itu rambutnya sedang basah sehabis keramas. atau basah
karena hujan. kadang-kadang, aku berkhayal ia juga memakai minyak
rambut.<br />
lalu aku akan menelusupkan kedua tanganku di sakunya.
rasanya hangat. kain jaket di belakang punggungku akan tertarik ke
depan. dan kau tau rasanya?<br />
Rasanya seperti di peluk bapakmu.<br />
Seperti saat kau diwisuda, dan bapakmu menghampirimu lalu memelukmu.
Atau seperti saat kau baru saja mengucap ijab qobul, lalu bapakmu
memelukmu untuk melepasmu hidup mandiri. atau seperti saat...., ah,
pasti kau bisa menyebutkan sendiri moment-moment apa lagi saat bapakmu
memelukmu. Bukankah bapakmu benar-benar ada? pasti lebih mudah
mengingatnya daripada hanya membayangkannya, bukan?<br />
Pokonya seperti itulah. nyaman. aman.<br />
Ah, sudahlahlah. ini hanya perkara jaket biasa. mungkin aku terlalu mebesar-besarkannya.<br />
oh iya, mau ku beritahu satu rahasia? suatu misi kenapa aku selalu
mengenakan jaket ini kemana-mana? aku berharap, suatu saat, saat aku
melintas, atau bertemu orang-orang, akan ada seseorang yang tiba-tiba
teringat pernah melihat jaket ini berpuluh-puluh tahun yang lalu.
-semoga, jaket ini dulunya limited edition- Orang itu akan menepuk
pundakku dan berkata,<br />
"hey, aku ingat jaket ini. Dulu, tahun 80 an, jaket ini pernah dipake oleh artis X"<br />
Well, kau tau, Kalo kau tak pernah kenal Bapakmu, bahkan tak tau
dimana ia tinggal sekarang, bahkan adanyapun hanya tampak seperti
mitos, hanya ada ceritanya saja. Tak pernah benar-benar ada orangnya,
Selain kau akan berkhayal bahwa kau sebangsa nabi, atau alien yang
diculik, kau juga akan berhayal bahwa mungkin, bapakmu adalah orang
terkenal. semacam artis. hihihi.<br />
<br />
<br />
untuk seorang teman.meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-8021389275911731022013-04-20T12:09:00.000+07:002013-04-20T12:09:25.849+07:00deg-deg an<span>Jantungku berdetak tak beraturan saat andi mendekat dan duduk di depanku. aku memandangnya ragu. ia tersenyum.
<br />'bagaimana raisha? kamu sdh memikirkannya?' tanyanya.
<br />aku tdk menjawab. aku belum mampu menjawabnya. tadi siang di telepon
ia sudah mengutarakan maksudnya. tapi ak tak tau harus menjawab apa.
<br />
<br />andi meraih tanganku.
<br />'aku yakin kita pasti akan lbh bahagia' katanya lagi.
<br />ia membawa tanganku kebibirnya. aku memandangnya tanpa berkedip.
menelusuri garis wajahnya dg mataku. membayangkan apa yang mungkin
terjadi esok.
<br />aku deg-deg-an sepanjang moment ini. aku menarik nafas dalam untuk
menenangkannya. aku tahu saat ini akan datang. rasanya seperti de javu.
tapi ak tak menyangka akan secepat ini. aku belum siap. benar-benar
belum siap.
<br />tapi andi meyakinkanku. ia mengangkat tubuhnya dari kursi dan
mencondongkan tubuhnya ke arahku untuk mencium keningku. di genggamnya
tangaku erat-erat.
<br />deg. deg. deg.
<br />aku menangkat tanganya untuk menyentuh daguku. memaksaku untuk memandang matanya. ditatapnya mataku lekat-lekat.
<br />'aku yakin kita akan baik2 saja, raisha. maafkan aku harus menuruti
kehendak orang tuaku. aku yakin kamu akan menemukan lelaki yg tepat
kelak. bukan aku. kamu perempuan pemberani dan pintar, raisha. kamu akan
melewati ini dengan baik' ujarnya.
<br />aku menangguk lemah. melepasnya pergi.
<br />lalu air mataku berhamburan...
<br />tapi aku sudah tak deg-deg-an lagi.</span>meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-79540293309296785372013-04-20T12:07:00.002+07:002013-04-20T12:07:54.920+07:00teman pura-pura<span>Aku mendengar suara gadis itu berbicara dg mama dan kakaknya.
suaranya manis dan ceria. aku menyukai pipi chubby dan rambutnya yang
keriting. ia pasti baru pulang sekolah. ia selalu pulang 1 jam lbh siang
karena mamanya sekalian menjemput kakaknya, bimo.
<br />
<br />ALIKA sdg berganti baju dibantu mamanya saat aku tiba disamping jendela kamarnya.
<br />
<br />'Setelah ini langsung makan, ya' pesan mama sambil mengancingkan baju bermain alika.
<br />
<br />alika mengangguk, lalu segera menuju tempat boneka dan meletakkan semua bonekanya di lantai.
<br />
<br />Aku melambaikan tangan padanya.
<br />
<br /> Alika menoleh.
<br />'Hai raras, ayo masuk. main boneka, yuk' ajaknya padaku.
<br />
<br />Aku segera masuk dan duduk di lantai. senang akhirnya punya teman.
<br />
<br />Alika menjajarkan boneka2nya.
<br />
<br />'ini tasya' ia menunjuk sebuah boneka barbie berbaju pink.
<br />
<br />'yg ini anita' ia menunjuk ke boneka barbie bergaun warna biru.
<br />
<br />'yg ini ramona' ia menunjuk ke boneka barbie yg laìn.
<br />
<br />AKU menyentuh boneka itu satu2. aku tdk pernah memiliki boneka2 sebagus itu. dimasaku boneka2 seperti itu blm ditemukan.
<br />
<br />'Raras, kak bimo jelek, deh. masak aku ga boleh ngomong lagi sama
kamu. katanya, kamu teman pura2. kita kan temen beneran, ya, raras?'
katanya mengadu.
<br />
<br />Aku mengangguk. Tersenyum. tentu saja kita teman, alika. sudah lama
aku bermain-main sendiri. aku senang kamu datang dan menjadi teman
terbaikku.
<br />
<br />TIBA-tiba bimo datang dan menjulurkan kepalanya dari pintu kamar.
<br />
<br />'Ma, alika ngomong lagi sama teman pura2nya' teriaknya pada mama.
<br />
<br />Mama bergegas menuju kamar alika. Wajahnya cemas. Sejak pindah ke
rumah baru ini, ia memang sering mencemaskan alika.Berbeda dg bimo yg
supel, Alika blm punya teman disktar ini.
<br />
<br />'alika, jangan bicara sendiri. ayo lekas makan' katanya.
<br />
<br />'nanti saja, mama, alika sdg main sama raras' alika menggeleng. pipinya mènggembung lucu.
<br />
<br />Mama ikut duduk dilantai, menghela nafas dan memungut sebuah boneka dari lantai.
<br />
<br />'Raras, alika makan dulu. raras tunggu disini, ya' mama berkata pada
boneka yang di pegangnya. mencoba mengikuti permainan gadis kecilnya.
<br />
<br />Alika merebut boneka yang dipegang mamanya.
<br />'Mama, yang ini ramona. bukan raras. raras bukan boneka. raras yg itu' ujarnya sambil menunjukku.
<br />
<br />aku mengangkat bahu. Dalam pandangan mama, Alika menunjuk udara
kosong di depannya. tak ada boneka. tak ada siapa-siapa. Tiba-tiba mama
merasa udara terlalu dingin di sekeliling lehernya. bulu kuduknya
meremang. ia ingat, beberapa bulan yg lalu saat membangun rumah ini, ia
lupa tidak selamatan... </span>meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-40543534166916198212012-11-23T15:44:00.001+07:002012-11-23T15:44:08.523+07:00kerja dimana<span>Malam minggu kemarin, saya dan ayah tyo pergi ke warung makan
nasi goreng dan mie goreng favorit kami di daerah selatan Bantul. Saya
memesan nasi godog (semacam nasi goreng tapi pake kuah), dan ayah tyo
memesan mie rebus dengan tambahan kepala ayam. Di bangku depan kami,
duduk sepasang suami istri setengah baya sedang menunggu pesanan mereka
juga. Kami berempatpun ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu pesanan
kami. Maklum, tempat makan favorit kami ini terkenal dengan antriannya
yang lama. kami datang jam 7 malam, sampai jam 8 lewat pesanan belum
datang juga. Kami berbagi referensi tempat makan yang enak di jogja,
berbagi cerita tentang pengalaman makan masing-masing, dan lain
sebagainya.<br />
Sampai si ibu kemudian bertanya pada saya, "lha mbaknya kerja dimana?"<br />
"di rumah makan, bu" jawab saya<br />
"wah, pantesan gendut..." kata si ibu.<br />
kami semua tertawa. padahal tak semua orang yang kerja di rumah makan itu gendut, lho....<br />
pesanan kami datang, kamipun makan sambil sibuk mengomentari makanan
kami. lalu si ibu yang tampaknya banyak bicara itu bertanya lagi.<br />
kali ini pada ayah tyo, "kalo masnya, buka usaha apa?"<br />
"saya serabutan, bu. apa-apa dikerjakan" jawab ayah tyo.<br />
***<br />
Seperginya bapak dan ibu itu, saya dan ayah tyo masih duduk sambil
ngobrol-ngobrol. Ayah tyo heran dengan si ibu. kok ya nanyanya pas
banget. saya di tanya kerja dimana. dan ayah tyo, yang kebetulan bekerja
sendiri, ditanya buka usaha apa. saya mencoba menjawab sekenanya.
mungkin si ibu melihat muka kita. muka orang yang bekerja terlihat lebih
menderita dan tertekan daripada muka orang yang berwirausaha.<br />
Bicara tertekan dan tidak tertekan, saya malah jadi ingat saat
beberapa bulan yang lalu saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan
membuka usaha sendiri. Rasanya lebih tertekan daripada bekerja pada
orang lain. Menghitung angsuran yang harus dibayar, menghitung pemasukan
yang tidak pasti, dan tetek bengek lainnya yang sungguh memusingkan.
Saat itu saya merasa bekerja lebih menjanjikan. Setidaknya resiko yang
saya tanggung tidak seberat kalo saya buka usaha sendiri. Dan akhirnya
saya menyerah. Saya kembali bekerja. Meski rasanya ya tetap tertekan
juga. hihihi.<br />
Tapi suatu saat, tentu saja saya akan berusaha sendiri kembali.
Dengan mental, persiapan dan pengalaman yang jauh lebih matang. Suatu
saat, saat saya sedang menunngu pesanan nasi godog saya datang, orang
lain tidak akan bertanya saya kerja dimana, karena muka saya tidak
tertekan lagi. :D<br />
Ayah tyo berhenti sejenak dari menyeruput jeruk hangatnya, dan
tertawa demi mendengar tekad saya. di tengah tawanya ia berkata: amin.</span>meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-32296478392839715462012-11-23T15:42:00.002+07:002012-11-23T15:42:25.887+07:00maaf<span>waktu aku bilang maafkan aku, kau menjawab: bukan kesalahanmu,
nduk. kau tak perlu minta maaf untuk hal-hal yg tidak kau lakukan. lalu
air matakupun berjatuhan.
<br />
<br />aku minta maaf karena kau bersedih dan aku tak bisa menghiburmu.
<br />aku minta maaf karena kau meneteskan airmata dan aku tak bisa menenteramkan hatimu.
<br />aku minta maaf atas semua hal buruk yang menimpamu dan aku tak kuasa mencegahnya.
<br />aku minta maaf karena Tuhan sedang mengujimu dan permohonanku
pada-Nya agar kau diberi hidup tenang dan nyaman tanpa cobaan tak
dikabulkan-Nya.
<br />aku minta maaf karena aku tak bisa memaksa saudara-saudaraku untuk tidak melakukan hal-hal bisa membuatmu bersedih.
<br />aku minta maaf karena tak bisa menyuruh semesta alam berkonspirasi
untuk membuatmu bahagia saja. senang-senang saja. tenang-tenang saja.
<br />aku minta maaf karena aku bukan apa-apa. aku minta maaf karena tak tau harus melakukan apa untuk bisa mengurangi bebanmu.
<br />
<br />aku tau itu bukan salahku. aku hanya merasa bersalah kalau kau bersusah hati.
<br />tak ada yang bisa kulakukan selain minta maaf padamu atas nama semua
hal buruk yang terjadi. maafkan aku karena tak bisa mencegahnya sebelum
menghampirimu.
<br />
<br />tapi aku tahu sesuatu, buk, bahwa Tuhan selalu punya rencana yang
lebih baik. bahwa hal-hal baik, akan terlihat baik bila waktunya tiba.
jadi jangan bersedih, buk. karena aku paling merasa sedih, bila
mendengarmu bersedih.
<br />
<br />
<br />:D</span>meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-79328354889149712562012-11-22T13:58:00.000+07:002012-11-22T14:18:36.412+07:00dolankaropakne: gulai pak sonto<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_rZL0eQIVThA09PrzkmdNzUdNWszHEOEYwIKHLqHIMpQF2MGUca18J5aYHtytkSwq1HPEsGsx_UyEGL7UPob-S_Ho-oThhPNRqah0XpTwdYEA0FuR3pXfGZ_TSP_mVdLf8MgJx8tJ9vqI/s1600/gulai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_rZL0eQIVThA09PrzkmdNzUdNWszHEOEYwIKHLqHIMpQF2MGUca18J5aYHtytkSwq1HPEsGsx_UyEGL7UPob-S_Ho-oThhPNRqah0XpTwdYEA0FuR3pXfGZ_TSP_mVdLf8MgJx8tJ9vqI/s320/gulai.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Minggu lalu, sambil menunggu motor saya di servis di bengkel langganan, pakne menjemput saya untuk sarapan. Tadinya pakne mau mengajak saya makan di warung soto langganannya di sekitar jalan wonosari. Sudah jauh-jauh kami kesana, ternyata warungnya belum buka. Kamipun berputar-putar di sekitar sana mencari makanan yang kira-kira bisa menyegarkan pagi kami. Sempat berfikir untuk mencoba lagi pecel wader di sekitar bandara. Tapi ternyata belum buka juga. :D<br />
Akhirnya kami kembali ke arah barat lagi, dan pilihan jatuh ke warung sate pak sonto. kalo belum tau, lokasinya ada di kompleks aau janti. Kalo kalian dari arah utara, setelah jembatan layang Janti agak ke selatan kira-kira 50 m, warungnya ada di timur jalan.<br />
Tempatnya jelas tidak istimewa. Tidak ada hotspot area ataupun karaoke gratis. Hanya warung makan merangkap tempat tinggal biasa milik pak sonto dan keluarga. Disana kami di sambut oleh perempuan tua -mungkin Bu Sonto- yang menanyakan kami mau pesan apa. Karena hari masih pagi, dan kami ingin sesuatu yang berkuah menyegarkan, kamipun memilih gulai kambing dan teh hangat.<br />
Tak seberapa lama, pesanan kamipun datang. Kami mendapat 2 piring gulai kambing dan sebakul kecil nasi yang bisa kami ambil sendiri. Dan sesuai harapan kami, gulai kambingnya segaaaaarrrr. iso dan babatnya direbus sampai empuk sekali, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk menguyahnya kuat-kuat. Santanya tidak terlalu kental. sehingga rasanya ringan di lidah, enteng di perut. cocok untuk sarapan pagi. Ulekan cabe merahnya juga tidak terlalu pedas, pas dengan perut pakne yang tidak tahan pesadas. Untuk saya yang pecinta makanan pedas, ada semangkuk cabe rawit hijau yang boleh dimakan sepuasnya. Kalo saja pak Bondan ikut dengan kami, pasti beliau akan bilang: mak nyusss.<br />
Harga di warung sate pak sonto juga tidak terlalu mahal. cocok untuk pecinta kuliner ndeso berkantung tipis seperti saya. satu porsi gulai kambing hanya Rp 9,000 saja. untuk menu yang lainnya juga standar. 13.000 untuk sate, 14.000 untuk tonseng, dan 10.000 untuk nasi goreng kambing. sedang nasinya free.<br />
Masih banyak warung-warung ndeso lainnya yang sudah saya coba bersama pakne, kapan-kapan, saya tulis untuk kalian. Jajan itu gak harus di tempat yang modern dan kebarat-baratan, kok. banyak tempat-tempat ndeso yang alamiah,-bukan tempat makan modern yang di setting ndeso-, yang enak dan pantas dikunjungi. warung-warung di ujung-ujung kampung yang makanannya sederhana namun enak, dan disajikan oleh pemilik yang semanak dan ramah luar biasa. :D meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-42276334491302692422012-05-25T18:27:00.002+07:002012-05-25T18:37:25.895+07:00menunggu kereta Duduk sendiri di pojokan bangku stasiun sambil menunggu kereta benar-benar menyebalkan. Ditambah kenyataan bahwa hari ini Adit –mantan pacarku- menikah dengan wanita yang jauh lebih muda dan lebih cantik dari aku membuatku makin galau. Foto prewedding keduanya yang dicetak di undangan mereka benar-benar menari-nari di mataku. Senyum mereka berdua seakan-akan mengejekku.<br />
Dua hari yang lalu aku memutuskan untuk datang saja ke pernikahan mereka. Setidaknya untuk menujukkan sopan santunku karena Adith sudah bersopan-sopan menyampaikan undangannya padaku, perempuan 34 tahun yang sudah 5 tahun dipacarinya. Selain itu, aku ingin menunjukan pada Adith, bahwa aku bukan pecundang yang tidak berani datang ke pernikahan mantannya. Aku sudah membeli gaun mahal dan memesan salon untuk mendadaniku secantik mungkin. Aku bertekad akan tampak lebih cantik dari mempelai wanitanya. Agar ketika Adith melihatku, ia akan menyesal sekali karena telah mencampakkan gadis semanis aku 3 bulan yang lalu. Aku bahkan sudah berlatih berjalan sambil mendongak dan latihan tersenyum sombong agar Adith makin shock dan menyesal tiada tara.<br />
Tapi kemarin, tiba-tiba aku meragukan ketegaranku. Aku takut kalo aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, dan tiba-tiba bertingkah tolol. Seperti melempar Adith dengan gelas, atau merenggut sanggul si pengantin perempuan dan merobek-robek gaunnya, atau merusak kue pengantin sambil berteriak-teriak. Kau tau kan, perempuan kadang-kadang tidak bisa mengontrol emosinya. Bagaimanapun aku masih kecewa dengan Adith.<br />
Jadi hari ini, disinilah aku berada, duduk sendiri di pojokan stasiun Tugu, menunggu kereta Prameks ke Kutoarjo berikutnya datang, melupakan ide untuk membuat Adith menyesal telah meninggalkanku. Karena setelah kupikir-pikir, lelaki berusia 35 tahun, jelas memilih perempuan muda berusia 22 tahun kan, daripada yang berusia 34 tahun? Yah, lelaki matang kan memilih perempuan yang sedang mekar-mekarnya. Aku memutuskan untuk libur 3 hari dan meninggalkan Yogya. Semoga di rumah aku bisa membebaskan diri dari penyakit ‘kasihanlah diriku’ ini.<br />
Mungkin karena sedang terlalu galau, aku sampai tidak sadar ada seorang gadis kecil menangis di dekatku. Ia berambut keriting dan berjaket denim biru. Usianya sekitar 4 tahunan. Kaus kaki pinknya tampak tak cocok dengan roknya yang berwarna hijau. Aku mendekatinya.<br />
“Hey, kenapa menangis, dik?” tanyaku lembut. Baiklah, sapaan ‘dik’ untuk anak kecil bagiku memang tidak pantas. Tapi kan sudah teranjur.
“Papa hilang” isaknya.
Aduhhh, ini papanya yang hilang, atau dia yang hilang.<br />
“Namamu siapa, nak?” Nah, tampak lebih pantas sekarang, kan?<br />
“Anisa” katanya masih sesenggukan.
Aku berlutut dihadapannya, tersenyum, dan memegang tangannya untuk membuatnya percaya padaku.<br />
“Oke, Anissa, Tante akan bawa kamu ke kantor informasi, agar Mama dan Papamu mudah mencarimu, ya?”
Anissa mengangguk.<br />
Aku meraih ranselku, dan menggandengnya ke kantor informasi.
Saat kami hendak memasuki pintu kantor informasi stasiun, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara laki-laki.<br />
“Anisa” teriaknya.
Anisa menoleh, matanya berbinar.<br />
“Papa” Jeritnya gembira
Si pria berlari mendekati kami, Ia kemudian berlutut dan memeluk Anisa.<br />
“Anisa, kemana saja kamu? Papa sibuk cari-cari kamu. Papa suruh tunggu malah pergi-pergi” Pria yang kutaksir berusia 43 an dan mengenakan kaos polo garis-garis hitam abu itu bangkit berdiri. Ia menyerahkan bungkusan dua gelas es teh pada Anisa<br />
.
“Maafkan telah merepotkan Ibu, tadi saya suruh Nisa menunggu di dekat pintu sementara saya membeli es teh. Tapi kemudian dia menghilang.” Katanya padaku dengan nada menyesal.<br />
“enggak merepotkan, kok. Saya baru mau membawa Anisa ke kantor informasi, omong-omong, Saya masih embak-embak.” Kataku sambil tersenyum dan menunjukkan muka se-innocent mungkin. Jengah, lho di panggil ibu, kalo belum menikah. Yah, meskipun wajahku sebenarnya sudah pantas beranak dua. :D<br />
“Oh, maaf, Bu, eh, mBak” kata si pria malu.<br />
“Gapapa. Wajah saya memang boros. Hehehe” tapi memang saya sudah tua, kok. Lanjutku dalam hati. <br />
“lha ini mamanya mana?” tanyaku lagi mencoba basa-basi.
Ia terdiam. Anisa sibuk menyedot es tehnya.<br />
“ummm, mamanya Nisa sudah meninggal, mbak. Oh iya, saya Santoso, Papanya Anisa, kami sedang menunggu kereta prameks ke Kutoarjo.” Ia menjulurkan tangannya.
Aku mengusapkan tanganku di celana jeansku, dan menyalaminya.<br />
“Saya Andini. Wah, sama dong, saya juga sedang menunggu kereta prameks ke Kutoarjo.” Kataku. <br />
“Kebetulan sekali. Mari menunggu bersama-sama, saya mau mengambil tas dulu di dekat pintu. Ayo Nisa, kita ambil tas dulu” Ia tersenyum lucu.<br />
“Oh silakan”
Tapi Anisa malah memegang tanganku dengan erat, ia menggelendot manja di pahaku. <br />
“Papa, Nisa mau sama tante Andini” katanya. Matanya tampak memohon pada papanya.
Aku terkejut tidak tau harus berkata apa. Aku hanya mengangkat bahu.<br />
“Waahh, sepertinya Annisa menyukai mbak Andini. Selama ini dia tidak pernah ramah dengan satupun teman wanita saya” Santoso tersenyum sambil menatapku.<br />
Aroma musk menguar dari kaos polonya.<br />
Aku tersipu malu.<br />
Tiba-tiba aku lupa kalau beberapa menit yang lalu aku galau sekali. Aku mau menunggu kereta berjam-jam kalo begini ceritanya…..<br />
<br />
<br />
Hahahaha, ngimpi!!!! Membaca novel-novel chicklit dan harlequeen benar-benar tidak di rekomendasikan untuk perempuan 27 tahun yang belum menikah. :Dmeika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-43697341842115633892012-05-25T18:26:00.002+07:002012-05-25T18:26:58.025+07:00kancilenmalam melarut. seharusnya aku sudah terlelap. berpetualang tanpa gerak. dalam ragam mimpi-mimpi. tapi aku masih terjaga. berfikir. tentangmu.meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-37379863886638208192012-05-25T18:25:00.002+07:002012-05-25T18:25:48.313+07:00bukan pahlawanjangan merasa bersalah padaku karena kau sudah menemukan tambatan hatimu dan aku belum. itu sama sekali bukan salahmu. jangan merasa bersalah karena aku masih juga menghafal nomor telphonmu, dan kamu berfikir aku tak bisa berpaling hati darimu. bukan, itu sama sekali bukan salahmu.
jangan kasihan. aku tidak cukup cengeng untuk dikasihani. kalau memang saat itu tiba, biarlah tiba. kalau tidak, aku tak akan kehilangan apapun. bukankah katamu, kita akan menjalani nasib kita sendiri dg bahagia?
maka berbahagialah. tidak perlu repot memikirkan aku. aku juga bahagia, kok. dengan jalan hidupku sendiri. dengan pilihan nasibku sendiri. kamu bukan pahlawan.
galau mode: on
:Dmeika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-75930373948815342262012-05-25T18:24:00.002+07:002012-05-25T18:24:55.208+07:00the story of joblessgak terasa, sudah sebulan saya menikmati libur panjang tanpa pekerjaan. Rasanya menyenangkan. seperti kancil yg lari dr kandangnya pak tani. :D
sebenarnya dibilang murni menganggur gak bener juga, si. saya masi bekerja setengah hari kerja di tempat kerja lama saya, sampai mereka mendapat pengganti saya. saya juga sibuk mengirim lamaran dan menghadiri interview-interview. kemarin juga sempat bekerja seminggu, 3 hari, 2 hari, sehari. xixixi. mbingungi sekali, ya, saya?
yah, susah memang mencari pekerjaan. sama susahnya dg perusahaan mencari karyawan. cocok itu susah sekali. gajinya cocok, suasana kerja gak cocok. pekerjaannya cocok, teman2nya cocok, eh, gajinya gak cocok. rempong, ya? yah, mestinya diluar masalah cocok dan tidak cocok, kita juga harus adaptif, sih. tapi entahlah, setiap interview yang saya ikuti kok gak sreg aja di hati. ada aja alasan saya untuk tidak berangkat training keesokan harinya. rasanya seperti dihinggapi penyakit malas stadium lanjut. xixixi.
jadi selain hal-hal tersebut di atas, kegiatan saya ya tidur2an saja sepanjang hari, kadang diselingi mencoba resep2 baru (yg hasilnya tentu saja lebih banyak ancurnya daripada suksesnya), menjahit baju2 yg bolong2, merawat tanaman cabe saya (yg cuma 5 biji, tapi skr udah berbunga, lho) dan membaca novel2 lama saya. saya bahkan tidak berani meletakan kaki diatas timbangan, takud pecah. xixixi. satu2nya prestasi yg membanggkan adalah, saya berhasil menyelesaikan membaca novel remaja yg saya beli bulan maret th 2008, dan novel itu dalam bhsa inggris. horay! untuk orang seperti saya, yg pekerjaan tidak bersinggungan dg bhsa inggris, (oh kecuali jika ada beberapa turis kesasar yg suka dg konyolnya bertanya-tanya ini apa-itu apa, lalu saya menjawab dg bhs inggris seadanya berlogat jawa, tentu saja) menyelesaikan membaca novel dg bhsa inggris selama 4 tahun itu prestasi besar. :D
satu2nya hal yang terasa berat menjadi pengangguran adalah ketika beberapa orang bertanya, kerja apa sekarang, mbak? duh, berasa beban bgt. selama ini si, menjawab gini: aku gak kerja. lho kenapa, tanya mereka lg. duit gaji terakhr blm habis. ntar deh kalo udah bokek kerja lg. hehe. sombongnya saya ini...
intinya, menganggur itu gak membosankan, kok. seru-seru seger. kalo males jalan-jalan (krn skr susah dapet karcis kreta, dan naik bis masi bkn mabok) masi byk hal menyenangkan yg bisa di lakukan dirumah.
hidup ini indah, kalo lg mentok, gak usah nangis2 minta dikasihani. anggap aja liburan. :Dmeika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-3171280842445123752012-05-25T18:23:00.004+07:002012-05-25T18:23:34.902+07:00ngaca!bermotor sendiri dari babarsari sampe jalan bantul lepas tengah malam bagi saya itu hal biasa. sepertì malam tadi. menyusuri janti-gd. kuning-perintis kemerdekaan-japar saya melaju pelan-pelan sambil bernyanyi-nyanyi riang. masih terbayang-bayang suara Dion idol menyanyikan lagunya the changcuters pula. xixixi. kadang-kadang saya juga melepaskan satu tangan supaya bisa menjentik-jentikkan jari. gaya sekali saya, ya?
sampai perempatan ring-road japar, lampu lalu lintas merah. saya berhenti. sepi sekali. cuma ada 2 pengendara motor. saya dan seorang laki-laki mengendarai motor bebek. gak terlalu jelas dia mas-mas atau bapak2. tiba2 si laki-laki itu menjajari mtr saya dan bertanya, 'sendirian, mbak?.'
dekat sekali. saya bahkan mencium bau alkohol.
saya ketakutan sampai tak berani menjawab. mata saya hanya tertuju pada hitungan mundur penghitung di atas lampu merah. setelah angka 2, tanpa menunggu lampu hijau, saya langsung tancap gas! melaju kencang menyusuri ring road. pikiran saya kemana-mana.
setelah agak jauh, saya baru berani melihat lampu spion. tararammm. tidak ada siapa2 dibelakang saya. saya praktis sendirian. tidak ada penguntit yg akan macam2 pada saya. tidak ada laki-laki bau alkohol. saya memperlambat motor saya, menyadari satu hal konyol, dan ketawa sendiri. ya ampun, ka. memangnya kamu siapa? bentukmu seperti apa, sampai berpikiran akan ada laki-laki jahat yang nguntit kamu pulang. ngaca!
sayapun pulang dengan santai sambil bernyanyi-nyanyi lagi. kali ini someone like you, pura-pura jadi regina idol ceritanya. xixixi.meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-11118969098896484292012-05-25T18:22:00.002+07:002012-05-25T18:22:41.137+07:00the story of underweardimana kamu menyimpan pakaian dalammu? di dalam laci? di lemari? tadinya saya juga menyimpannya di lemari. tp karena saya selalu berantakan, ibu saya menempatkan kotak plastik bertu2p di sebelh lemari baju saya (yg tu2pnya sdh lepas)
seharusnya kotak itu selalu tertu2p tiap saya selesai mengambil ato menyimpan pakaian dalam. tapi pd prakteknya kotak itu jarang tertu2p. buat apa di tu2p, coba, kl nanti toh di buka lg. :D
tapi, sejak sore tadi, saya berjanji akan selalu menutup kotak itu, dan akan membenahi tu2p lemari yg rusak. kapok saya. kapoookk.
*pukul2 meja*
jadi, sore tadi saya bangun tidur, menutup jendela2, pintu dan menyalakan lampu2. lalu saya mandi. selesai mandi, masi berbalut handuk, saya masuk kamar untk mengambil pakaian dalam. tau tidak apa yang saya dapati di dalam kotak plastik itu? seekor kucing, sodara2. sedang berbaring melingkar di atas pakaian2 dalam saya, dg 4 kucing kecil yg bru lahir di dekat perutnya!!
saya kaget, si induk kucing juga kaget. ia langsung berlari mencari jln keluar sambil mengeong-ngeong dg hebohnya. saya gak bisa membuka pintu krn sy cuma pake handuk. saya jga ga bisa mengambil pakaian dalam karena di sana ada 4 bayi kucing yang berdarah2 dan berlendir.
oh, alangkah anyirny
saya kembali ke kamar mandi, dan bersukur sekali pakaian dalam bekas saya tidak basa. terpaksa saya memakainya lagi.
triple jorok saya ini...
setelah berpakaian, bru saya membukakan pintu utk induk kucing sialan yang ribut sekali itu. si kucing langsung njrantal keluar.
nah, masalah selanjutnya, BAGAIMANA NASIB BAYI-BAYI KUCING? saya kan gak mungkin meng-adopsinya. nanti siapa yg kasi makan? yg kasi susu? yg gendong2? saya kan kerja seharian.
tega gak tega, saya pun mengangkat kotak pakaian dalam dan menumpahkan isinya di pojokan rumah, dekat semak-semak. saya bersukur sekali pakaian dalam saya cuma seharga 10003. itupun karetnya udah mulur smua karena perut saya besar. ;D untunglah saya tidak pernah beli victoria's secret ato la perla. bisa nangis darah saya kalo pakaian dalam semahal itu kena lendir2 kucing. :D
saya memasukkan smua pakaian dalam bau kucin itu kekantong kresek dan membwanya ke laundry. sya tgl 1 kaos kaki sebelah untk alas bayi2 kucing. smoga induknya cukup bertanggung jawab untk mengambilnya nanti.
malam ini jelas saya terlambat bekerja. selain karena sibuk berjibaku dg kucing sialan itu, saya juga harus mampir ke toserba untuk beli pakaian dalam. kalo tidak saya bakal gatal2 semalaman...meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-46101965731853289082012-05-25T18:21:00.002+07:002012-05-25T18:21:35.920+07:00sebelum semua terlambatsaya masih ingat ketika kemarin, tangan keriput mbah arjo memegang tangan saya, matanya yang berair dengan ratusan kerutan di sekelilingnya memandang saya dan berkata, maturnuwun, nok. tiba-tiba saya ingat simbah saya, dan jadi ingin menangis karenanya.
saat itu saya merasa begitu bahagia. jauh lebih bahagia dari kebahagiaan saya ketika saya masuk ke toko baju, dan menemukan sebuah baju murah yang ukurannya pas dg tubuh saya. rasanya jauhjauhjauh lebih membahagiakan dari itu. padahal saya tidak melakukan hal besar. saya hanya membantu mbah arjo, tetangga saya yang sudah uzur, sedikiiiit saja dari yang saya bisa perbuat.
hari itu saya sampai pada kesimpulan, bahwa jangan berfikir terlalu lama. jangan berprasangka, jangan berkecil hati, jangan takut, jangan ragu, jangan berfikir terlalu panjang, untuk melakukan hal baik, sebelum semuanya terlambat....meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-24495419595689054832012-05-25T18:20:00.000+07:002012-05-25T18:20:05.676+07:00Aisha tidak sekolahPagi ini Aisha tidak masuk sekolah. Tadi, waktu bangun tidur, kepala Aisa pusing sekali. Badannya juga panas. Aisha sakit. Mungkin karena kemarin sore kehujanan saat pulang mengaji. Jadi, hari ini ia tidak masuk sekolah. Tadi pagi ibu sudah membuat surat ijin, dan meminta Fatia, kakaknya, untk menyampaikan surat itu pada wali kelas Aisha.
Ibu menyuruh Aisha istirahat saja di tempat tidur supaya cepat sembuh, tapi Aisha nekat ikut ibu ke pasar Giwangan. Aisha takut di rumah sendirian. Bapak kerja, dan Fatia sekolah.
Sayangnya hari ini Aisha sial sekali. Saat Ia sedang menunggu ibu membeli buah, tiba-tiba Ia di kejutkan oleh suara-suara yang memanggil namanya.
'ais-ais, ais-ais'
Astaga.
ternyata itu teman-teman sekelas Aisha, siswa kelas 4 SD N 2 Giwangan.
Mereka mengenakan seragam olahraga dan berbaris berjalan kaki melewati pasar. Pasar Giwangan memang sepi kalo pagi hari. Pedagang-pedagang berjualan di malam hari. Jadi, anak-anak sekolah bisa berjalan2 melintasi pasar itu.
'Ais-Ais, katanya sakit, kok kepasar' seseorang berteriak.
itu pasti suara Afika. Ais hafal sekali suaranya.
'Ais-ais, ayo sekolah' kalo itu suara Rania, teman sebangku Aisha.
Aisha malu sekali.
Ramai sekali di sana. Teman2 yang lain memanggil-manggil namanya, Sebagian tertawa. Lebih menyebalkan lagi, pedagang2 di sekitar kios buah tempat ibu Aisha membeli buah ikut menertawakan Aisha. ibu yang jualan sosis, ibu sate yang sdg membereskan daganganya, bapak yang jual buah.
Bahkan, mbak-mbak gendut berbaju batik yg sdg membeli pepaya malah meledeknya.
'Ais malu ni yeee' katanya.
Sebel.
Aisha buru-buru menghampiri ibunya dan memeluknya. Matanya memerah hampir menangis. Sialnya, ibu malah ikut tertawa.
Huh. Sebel pangkat dua.
Di sebelah kiri rombongan, Aisha melihat Pak guru Rivan melambai kearahnya sambil tertawa. ibu Aisha membalas dg menganggukan kepalanya sambil menahan tawa juga.
Hari ini semua orang di pasar tertawa, tapi aisha malah menangis. Untunglah rombongan teman2 sekelas Aisha segera berlalu. duh, kenapa si Aisha bisa lupa kalo ini hari jumat, Jadwal pelajaran olahraga kelas Aisha. Kalo saja Aisha ingat, pasti Aisha menuruti perintah ibu untuk istirahat saja di rumah.
masi menangis dalam pelukan ibunya, Aisha berjanji, besok kalo Aisha sakit dan tidak berangkat sekolah, Aisha tidak akan ikut kepasar. Kapok.
based on true story. geli liat muka kaget ais tadi pagi. xixixmeika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-23325176890314352162012-05-25T18:19:00.001+07:002012-05-25T18:19:02.294+07:00rindusaya suka hujan. yang kecil-kecil saja. saya suka melihat hujan dari balik kaca di tempat kerja saya. saat air menetes satu-satu dari atap bangungan, dan membentuk titik-titik kecil bekas air berjajar-jajar, membuat pasir tipis di bawahnya seolah berlubang.
berbaris-baris.
saya jadi ingat tritisan rumah simbah saya. saat air hujan kecil2 berjatuhan dari atap seng dan membentuk lubang-lubang kecil di tritisan rumah. lubang-lubang kecil yang berjajar-jajar. cantik sekali.
saya suka hujan. yang kecil-kecil saja, dan lubang-lubang di tritisan di depan rumah yang berjajar-jajar, dan bau harum tanah basah yang sepertinya serta merta menguap keluar dari dalam tanah.
lalu entah kenapa, saya jadi rindu simbah simak dan simbah kakek saya. seminggu yang lalu saya baru menengok makamnya. tapi sudah rindu lagi...meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-51865269367451016092012-05-25T18:18:00.001+07:002012-05-25T18:18:22.712+07:00kita tak pernah tahuseberapa baik kita mengenal seseorang? seberapa dekat kita mengenal seseorang? kamu yakin orang yang kau kenal adalah orang itu? bukan orang lain lagi?
apa kau berfikir kau mengenal seseorang sedalam-dalamnya? kebohongan-kebohongannya, hal-hal yang tak kau ketahui yg ia perbuat di belakangmu? perasaan-perasaan lain yg ada di hatinya yang tak kau tahu?
bagaimana jika orang yg kau kira kau sangat mengenalnya adalah seorang penipu? pencuri? pembunuh? pengedar narkoba? pemerkosa? peselingkuh? superhero?
kau kira kau mengenalnya, tapi ternyata tidak.
kita tidak benar-benar mengenal seseorang. ada banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang yg kita pikir kita mengenalnya untuk menutupi aibnya. ada banyak rahasia. bukankah semua orang hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri?
tak ada yang bisa dipercaya selain diri sendiri. karna orang yg kita pikir kita kenal baik pun, kadang2 kita tak benar2 mengenalnya.
::nglindur!!meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-5693372488456972402012-05-25T18:17:00.000+07:002012-05-25T18:17:01.861+07:00karmasaya percaya karma. bahwa apa yg kita lakukan, akan kembali pada kita. hal-hal baik ataupun hal-hal buruk. alangkah lamanya menunggu pengadilan di akhirat sana sebagai balasan untuk perbuatan-perbuatan yang kita lakukan didunia. dan alangkah ndak adilnya jika orang-orang yg berbuat jahat tidak kena karma di dunia.
apapun perbuatan kita, ada balasannya...
menolong,ditolong.
membantu, dibantu.
mencuri, dicuri.
berkhianat, dikhianati.
mencintai, dicintai.
berbohong, dibohongi.
curang, dicurangi.
menyakiti, disakiti...meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-15218798802887941792011-12-27T21:37:00.001+07:002011-12-27T21:37:31.604+07:00bensin dan koreksaya: mas, beli bensin seliter. tapi dimasukin sini, ya. <br />*sodori botol plastik bekas minuman 1,5 liter*<br />mas2: iya, mbk.<br />*nuang bensin dari botol kaca ke botol plastik*<br />saya: mas, jual korek gak?<br />mas2: *kaget, brenti nuang bensin, ngliatin saya dg muka bingung* mmmbbbak, bu buat aapa?<br />*gugup*<br />saya: *ketawa* tenang aja, mas, ini mau tak pake bakar sampah dirumah, kok. udah numpuk daun2 keringnya. capek di eker2 ayam terus.<br />mas2:*muka lega*<br />ooo. ada, mbk. mau yg jres apa yg gas?<br /><br />ealah, mas, mas. apa muka ku ini begitu desperado? sampe kamu ragu2 mau njualin bensin sama korek. hidup memang sedang pepat sekali akhir2 ini. tapi tetep terlalu berharga untuk membunuh diri sendiri atau membakar rumah. apalagi kalo alasannya gak keren kek gini. malu sama sondang yg gagah berani itu!meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-83257983239095260912011-12-27T21:35:00.000+07:002011-12-27T21:37:14.145+07:00bensin dan koreksaya: mas, beli bensin seliter. tapi dimasukin sini, ya. <br />*sodori botol plastik bekas minuman 1,5 liter*<br />mas2: iya, mbk.<br />*nuang bensin dari botol kaca ke botol plastik*<br />saya: mas, jual korek gak?<br />mas2: *kaget, brenti nuang bensin, ngliatin saya dg muka bingung* mmmbbbak, bu buat aapa?<br />*gugup*<br />saya: *ketawa* tenang aja, mas, ini mau tak pake bakar sampah dirumah, kok. udah numpuk daun2 keringnya. capek di eker2 ayam terus.<br />mas2:*muka lega*<br />ooo. ada, mbk. mau yg jres apa yg gas?<br /><br />ealah, mas, mas. apa muka ku ini begitu desperado? sampe kamu ragu2 mau njualin bensin sama korek. hidup memang sedang pepat sekali akhir2 ini. tapi tetep terlalu berharga untuk membunuh diri sendiri atau membakar rumah. apalagi kalo alasannya gak keren kek gini. malu sama sondang yg gagah berani itu!meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-15503532356345709562011-12-25T14:57:00.000+07:002011-12-25T14:58:31.890+07:00tidak, Tuhan. tidaktidak, Tuhan, tidak. aku tidak ingin menjilatMu. aku bahkan kadang teramat malu bila harus menemuiMu. takut malaikat-malaikatMu mengatai aku penjilat dibelakangku. takut mereka -malaikat kanan dan kiri- mencibirku. <br /><br />tapi, Tuhan, bukankah Engkau adalah tempat saat aku tidak tahu harus berterimakasih pada siapa saat aku terhindar dari malapetaka? saat aku tidak tahu harus berterimakasih pada siapa atas segala rejeki dan kemudahan2 yang kuterima? dan bukankah Engkau adalah jawaban2 dari segala hal yang tidak ada jawabannya di dunia ini?<br /><br />tidak, Tuhan, tidak. aku benar-benar tidak ingin menjilatmu. aku bahkan tak peduli bila ini ditulis sbg amalan buruk karena malaikat kanan kiriku menganggap aku seorang penjilat.<br /><br />aku mendekatimu, karena mengingatMu membuat hatiku lebih tenteram.<br />karena berbaik sangka terhadapMu membuat hatiku tak lagi gundah. karena saat aku merasa Engkau di dekatku, aku tak lagi mendendam dengan siapapun. bukankah Engkau adalah sebaik-baiknya tempat untuk berserah diri?<br /><br />tidak, Tuhan, tidak. aku tidak sedang menjilatMu. sungguh. atau, kalau ternyata aku menjilatMu tanpa menyadarinya, maafkan aku. Engkau maha tau, kan?meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-12210225361493215352011-09-04T18:38:00.003+07:002011-09-04T22:14:40.267+07:00The Story of LebaranPernah mengalami waktu seakan-akan kembali, seperti masa-masa bertahun-tahun yang lalu, dan kamu membeku didalamnya selama beberapa jam? beberapa hari yang lalu saya mengalaminya. lebaran hari ke dua, di rumah <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000504543228">sahabat saya</a>, di Loano, sebuah desa di ujung utara purworejo, bersama teman-teman smk yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu muka. Rasanya kembali ke tahun 2003, saat bersama-sama masih duduk di bangku sekolah. saling hina, saling ejek, saling bercanda. lucu. perjumpaan beberapa jam itu diisi dengan banyak tertawa. Saat itu saya merasa, waktu kembali dan membeku. tak peduli seberapa tua usiamu, saat kau bertemu teman-teman lama, maka kau akan kembali ke masa lalu. menyenangkan sekali.
<br />
<br />Ternyata, teman-teman saya memang mengadakan acara rutin bulanan untuk bertemu dan berkumpul bergilir dari satu rumah ke rumah teman yang lainnya di Tangerang sana. semacam arisan. hanya saja, yang terpenting dari acara itu adalah berkumpul dan tertawa-tawa mengenang masa lalu. Saya jadi membayangkan, seandainya saya ada disana, bekerja dan beraktivitas disana, mungkin saya bisa rutin ikut serta dalam kegiatan itu, saat waktu kembali, dan membeku. Sebulan sekali. Pasti jauh lebih menyenangkan dari pada setahun sekali. Tapi, enggak, ding. sepertinya saya gak cocok dengan Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. terlalu hiruk pikuk. Anyway, terimakasih pada <a href="http://www.facebook.com/suhar.suren">pak lurah</a>, <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000539772889">maman</a>, <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000875172690">edy</a>, yuni, Enny, dan <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000278700354">Fatah</a>. memang benar, ya, sehebat apapun teknologi tak pernah bisa mengganti nikmatnya pertemuan.
<br />
<br />Yeah, itu salah satu kegiatan hari lebaran saya kemarin. Mau baca cerita selanjutnya?
<br />
<br />Hari pertama lebaran saya, seperti warga yang lain, saya ikut sholat id bersama ibu dan adik saya di masjid agung Bantul. Selanjutnya, makan ketupat dan opor ayam, lanjut halal bihalal dengan warga sekitar sekalian memperkenalkan dri. Sorenya keluarga dari Kutoarjo datang, trus salam-salaman lagi.
<br />
<br />Hari kedua saya ke Kutoarjo untuk menghadiri acara reuni dengan teman-teman seperti yang saya ceritakan pertama tadi. pulang dari acara itu, mampir ke rumah baru <a href="http://www.facebook.com/sugilestiyono">pak penjara</a>, lanjut ke rumah <a href="http://www.facebook.com/tlampard">sahabat saya satu lagi</a>. di jalan janjian dulu sama <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000312384136">bapak-bapak baik dari Sidoarjo</a>. Jadilah kita tertawa-tawa semalaman sampe perut kaku.
<br />
<br />Hari ketiga rencananya mau balik lagi ke Kutarjo. Mau ketemuan sama <a href="http://www.facebook.com/kangajuz.d.bintulu">Teman saya dari Bali </a>, dan <a href="http://www.facebook.com/cinul.b.kangagus">Istrinya yang juga teman sekolah saya juga</a>. Janji mau ke rumah temanlaki-laki saya sudah terlanjur dibatalkan, eh, malah acara ketemuan di Kutoarjo malah gak jadi juga (atau jadi, saya gak tau. pokoe saya gak jadi datang). mungkin <a href="http://www.facebook.com/wawanwsk">bapak keren pecipta lagu</a> ini lagi butuh privacy dan sedang ingin berkumpul dengan kelompoknya sendiri, kali, ya. jadi, yawislah, saya paham....
<br />
<br />Hari ke empat, saya pergi ke wonogiri untuk menghadiri acara keluarga temanlaki-laki saya. Acara berlangsung biasa saja. cuma ngobrol-ngobrol antar keluarga dengan bahasa jawa alus banget. duhhh, jadi berasa nonton wayang orang. Sialnya, telpon saya malah ketinggalan disana. mungkin karena terlalu banyak makan camilan saya jadi melupakan dimana saya meletakan telpun saya terakhir kali. *ketuk-ketuk kepala pake palu*
<br />
<br />Baru tadi siang telpun kembali ketangan saya. Akhirnya saya gak jadi ketemu Agus, deh. gak jadi ngasih contoh skripsi buat dia. tapi ndak papalah, besok pas saya gak terlalu sibuk, saya bisa kasih contoh skripsi ke istrinya. Sore ini juga adik <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100002256769077">laki-laki saya</a> datang dari Kediri. duhh, senengnya, sudah setahun saya gak ketemu adik saya satu ini.
<br />
<br />Begitulah lebaran tahun ini berlalu. besok saya sudah mulai kerja lagi. mudah-mudahan tidak banyak masalah di tempat kerja, jadi saya bisa santai-santai saja. hahaha. Selamat lebaran semua. Bagaimana lebaran kalian tahun ini? mengesankan? menyenangkan? saya tunggu ceritanya....
<br />
<br />XOXO
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-77319804362314324842011-08-29T17:57:00.000+07:002011-08-29T17:58:44.887+07:00thr story of pindah kos....Sebagai manusia modern yang masih menganut gaya hidup nomaden ala manusia purba, saya benar-benar direpotkan oleh urusan pindah kos. Kalo orang jaman purba dulu, begitu sumber makanan di suatu tempat habis, mereka langsung pindahan, gak usah angkut-angkut, paling yang diangkut ya cuma sebangsa kapak perimbas, tombak, dan alat untuk berburu dan meramu, nah kalo saya, pindahan jelas bukan hal yang sesimpel itu. ritual pindahan dimulai dari hunting kos-kosan dari mulut ke mulut, koran, agen, mendengarkan iklan radio, televisi, sampai uplek-uplek kaskus dan sebagainya *hihihi, kebayyy*. kemudian dilanjut nego, menghubungi sang pemegang saham terbesar, yaitu -hihihi- ibuk, nanya-nanya fasilitas-fasilitas, listrik, air, pembuangan, dan sebagianya, lanjut nego, dan yang paling berat adalah: angkut-angkut dan beres-beres.
<br />
<br />
<br />
<br />Ndilalah, saya bukan orang yang ahli urusan beres-beres. Saya butuh waktu berhari-hari untuk memilah mana yang perlu mana yang tidak. dan sialnya, semua barang saya anggap perlu. seandainya sudah tidak ada gunanya, biasanya barang itu mempunyai kenangan tersendiri untuk saya. jadi sayang kalo dibuang. Akhirnya, yawis, semua barang saya pindahkan semua ke kos baru. Entah berguna atau tidak....
<br />
<br />
<br />
<br />Yang agak menghambat adalah urusan pekerjaan yang sedikit bermasalah, sehingga saya harus stand by di tempat kerja. Tapi untunglah ada mas-mas baik yang penuh perhatian -dan baiklah, sedang khilaf- yang rela memberikan waktu dan tenaganya untuk mengurus tetek bengek pindahan yang ribet itu. Dari mencari jasa angkut, mengangkut semua barang, mengurus ini, mengurus itu. duhhh, banyak sekali. Sampai saya gak enak sendiri. Saya bekerja, diminta tenang-tenang saja dan tau-tau urusan pindahan sudah selesai semua. Terima kasih, mas-mas baik. Tidak lupa, terima kasih banyak pada nikolas saputra yang menolak cinta saya mentah-mentah. sebab, kalo mas nikol menerima saya, belum tentu ia akan membereskan urusan pidahan saya. hahaha.
<br />
<br />
<br />
<br />Selanjutnya, urusan pindahan diambil alih oleh ibuk saya. ya urusan beres-beres, ngatur-ngatur barang, perijinan sampe urusan beramah tamah dengan para tetangga baru. saya? saya masih setia berkutat dengan pekerjaan dan berbagai permasalahannya yang sepertinya gak pernah ada habisnya....
<br />
<br />
<br />
<br />Dan sekarang, disinilah saya berada. Baru saja menyelesaikan laporan terakhir saya, duduk di depan pc tua, eh bukan, uzur lebih tepat. dikamar baru saya yang baru tadi pagi saya tempati. dimana matahari sore bisa masuk lewat jendela besar di samping meja saya. nyamaaaannnn.
<br />
<br />
<br />
<br />Jadi, jangan salah, ya, kalo mau main, saya sekarang tidak di gedong kuning lagi. Saya sekarang ada di jalan bantul km 7. Tau desa wisata kasongan, kan? nah agak se selatan dikit, lah. disini dingiiiiinnn. Masih kampung banget, dan masih banyak simbah-simbah berkeliaran. Suasananya persis di Kutoarjo, kota kelahiran saya tercinta. yang agak gak nyaman adalah, disini bau limbah pabrik gula madukismo yang letaknya gak terlalu jauh dari sini. limbah mereka dialirkan ke sawah-sawah warga agar padinya tumbuh subur, katanya. baunya anyir-anyir manis. kek rendeman daun pepaya dicampur gula terlalu banyak. ndak papa, sih, saya hanya belum terbiasa saja....
<br />
<br />
<br />
<br />eh, kapan kalian lebaran? di sini orang-orang lebaran lusa. padahal, ketupatnya udah mateng. huhu. kapan saja lebarannya, sama aja, lah. Selamat lebaran semua. Maaf lahir batin, ya. _/\_meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9191865529914647196.post-42159820868548716702011-08-16T16:33:00.002+07:002011-08-16T17:01:08.595+07:00salah kirim+6287396464XX: apakah jodohku sudah meninggal waktu masih bayi?
<br />+027494448XX (hehe. itu nomor saya): yo mbuh, yoooo
<br />+6287396464XX: napa blum tidur, ti?
<br />saya: belum, e, gak bisa tidur. eh, kamu siapa, ya?
<br />+6287396464XX: dulu kita pernah smsan. kamu ngakunya jadi prt. namanya siti. inget, gak?
<br />saya: oiya ak lupa. lha kamu?
<br />+6287396464XX: aq teguh. aq anak X urang.
<br />saya: oh. hay teguh.
<br />+6287396464XX: hay juga.
<br />
<br />*setengah jam kemudian....
<br />
<br />+6287396464XX: eh sori. tadi salah pencet. mleset satu nomornya.
<br />saya: ahahahaha. pacaran sama siti, ni, yeeeee
<br />+6287396464XX: ora, yow. lha pacaran karo kowe wae piye? kamu nak mana?
<br />saya: hahahaha. yo ayo nek gelem. aku agus. anak gedong kuning. aku lanang. hahaha.
<br />+6287396464XX: wah. anggar, no.
<br />saya: hahaha. yo rapopo nek gelem. ak pinter main anggar, lho.
<br />
<br />*dan si mas-mas yang malang tak pernah salah kirim lagi. hihihihi.
<br />
<br />based on true sory
<br />meika sarihttp://www.blogger.com/profile/15995120094785107947noreply@blogger.com0