Desember 16, 2009

perempuan dan pahlawannya

perempuan hampir 1/4 abad sdh tdk sabar menunggu hari ini. ia berjalan dg ringan menuju gerbang kenangan. penjaga kenangan berdiri di dpn gerbang, tersenyum, dan membukakan pintu untuknya. perempuan hampir 1/4 abad memasuki gerbang kenangan, dan melihat dirinya, setahun lebih muda, tengkurap diatas dipan bambu sambil menulis, berbaring disampingnya, wanita tua favoritnya, berusaha keras mengingat syair lagu yg ia tembangkan. sesekali keduanya tertawa-tawa saat menceritakan hal2 lucu. ia dan mbah simak, pahlawannya. waktu itu malam sudah larut, smua penghuni rumah sdh terlelap. tapi ia & mbh simak masi sibuk mencatat syair2 lagu jawa yg dulu sering ia dengar. mereka kancilen. seakan tau, bhwa malam itu adalah kali terakhir mereka tidur se-dipan.
perempuan menyusut hidungnya & mengusap sdt matanya diam2. kehilangan mbah simak slalu membuat hatinya teriris.
perempuan hampir 1/4 abad melihat dirinya lagi, dalam usia jauh lbh muda, masuk rumah lewat belakang. ia tampak kelaparan saat membuka gentong beras. sayur gori 2 hari yg lalu. tinggal semangkuk kecil. disembunyikan mbh simak dlm gentong, hanya untuknya. sayur gori paling enak didunia, dimasak sampe lunak. ia melemparkan tas & langsung makan tanpa membuka seragam. mbah simak yg hendak memasang kembali stagennya menghampiri, lalu menjewer telinganya,
'ka, sepatune dicopot ndisik, lagi maem. cah wedok ora elok ngunu kui'', katanya.
perempuan tertawa kecil mengenangnya.
ia kangen mbah simak. ia kangen dongeng2nya. kangen tangan tua yg menyuapkan nasi ke mulutnya, saat ia merecoki mbah simak makan. ia kangen jeweran-nya saat tak mau bangun pagi. kangen senyum tua didepan pintu menyambutnya pulang. kangen kedatanganya tengah malam ke kamar utk membenahi selimut & melepas kacamata yg sering terbawa tidur. kangen wajah khawatirnya saat ia plg telat, padhal ia sdh smk. kangen mencium tangannya stp pulang dr masjid. kangen lemper yg ia bwa pulang dari kondangan. kangen omelanya saat ia lupa mengisi padasan. kangen mencium pipi keriputnya tiap kali pergi ke jogja. kangen pelukannya.
kangenkangenkangen.
perempuan hampir 1/4 abad meninggalkan gerbang kenangan dg rongga dada kosong. hatinya tertinggal dirumah mbah simak.


tikus piti ingkang noto baris, kodok ijo sersane, kadal walang do jagongan. jangkrik upo tetegaran. kumonggo kang nuntun. panci tekek wis cumawis kulak sembagi. celeret kalung gumbolo.
tembang favorit saya. lucu membayangkan hewan2 itu jagongan sambil ngopi2.

kopi, hujan, dan sahabat

hey, mari sini. duduk sini.
kita bisa membicarakannya sambil minum kopi, bukan?. sambil melihat tirai hujan dibalik jendela. sini, berikan tanganmu.
jangan takut. ada aku. mungkin tak pernah benar-benar ada disampingmu. tak pernah benar-benar mengerti masalahmu.
tapi membangunkanku tengah malam benar-benar mengusikku. suaramu tersendat, ditingkahi isak yang susah payah kau sembunyikan.
ini telingaku. kupinjamkan untukmu. maaf tak bisa menepuk bahumu atau memelukmu. maaf karena kalimatku tak pernah menjadi lebih baik dari tahun ke tahun.
semua, pasti baik-baik saja. pasti baik-baik saja. kau tau, baik-baik saja. pasti. percayalah.


...karena sahabat adalah seseorang yang memberimu kepercayaan. apa adanya...